Tak hanya itu, dosen Departemen Teknik Biomedik ITS itu membeberkan bahwa tahap dalam mengikuti kompetisi ini dimulai dari tahap seleksi administrasi. Selanjutnya, dilakukan dokumen learning journey dan video pre-challenge serta ditutup dengan presentasi karya.
“Alhamdulillah kita bisa lolos dan diundang serta bersaing di Singapura dengan tim-tim terbaik di Asia Tenggara,” ucapnya penuh syukur.
Lebih lanjut, Atar mengungkapkan bahwa meskipun SAFMC merupakan kegiatan rutin tahunan, tetapi ini baru kali pertama bagi Tim Bayucaraka ITS mengikuti kompetisi tersebut. Tentunya ada tantangan yang dihadapi selama persiapan dan pelaksanaan kegiatan.
“Kesulitan utama yang kami hadapi itu terkait pendanaan di awal, tetapi setelahnya kami mendapatkan total prize yang sepadan dengan hal tersebut,” ujarnya.
Meski begitu, Atar mengaku cukup puas dengan hasil yang diraih Tim Soeromiber Bayucaraka ITS pada SAFMC 2022 ini. Ia berharap Tim Bayucaraka ITS tidak hanya berpikir tentang juara dan tidak berhenti sebatas kompetisi lomba saja, namun dapat mengembangkan teknologi sebagai solusi permasalahan yang ada.
“Terlepas dari juaranya, kita mengikuti kompetisi ini untuk belajar. Saya terus berusaha meyakinkan tim untuk terus berusaha memberikan yang terbaik,” tandas Atar. (MSI/hen)
Load more