Lumajang, Jawa Timur, tvOne
Banjir kembali menggenangi ratusan rumah di Kecamatan Sukodono pada hari ini. Sedikitnya tiga desa di Kecamatan Sukodono terdampak banjir. Akibatnya, masyarakat setempat mengungsi secara mandiri ke tempat yang lebih aman.
Banjir yang terjadi hampir setiap terjadi hujan lebat seperti saat ini memang sudah menjadi hal biasa. Terutama pada saat hujan deras di hulu sungai, dapat dipastikan banjir akan segera datang. Hukan yang terjadi lebih dari satu jam membuat Sungai Curah Menjangan dan Sungai Bondoyudo di Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono tidak mampu menampung debit air.
Tingginya debit air menyebabkan air di sungai tersebut meluber dan menggenangi permukiman. Warga yang berada di sekitar sungai memilih mengungsi secara mandiri. Sebab, air terus meninggi sejak sore hari.
"Saat air mulai datang di depan rumah, saya dan keluarga langsung selamatkan barang-barang. Kami letakkan di tempat yang lebih tinggi. Setelah itu segera keluar dan mengungsi ke rumah saudara yang aman dari banjir," ujar Dian Wulandari, salah satu pengungsi asal Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Rabu (20/4/2022) malam.
Dia mengatakan, air mulai masuk ke permukiman sekitar pukul 17.00. Tak butuh waktu lama, air terus naik hingga masuk ke dalam rumah warga. Ketinggian air mulai 20 centimeter hingga satu meter. "Rumah sudah tergenang. Listrik sudah dipadamkan," tambahnya.
Sementara itu, Camat Sukodono Indriono Khrisna Murti menjelaskan penyebab utama banjir adalah curah hujan tinggi. Sehingga Sungai Curah Menjangan tak mampu menampung debit air. Akibatnya tiga desa meliputi Desa Kutorenon, Karangsari dan Kebonagung terdampak banjir.
Load more