Seluruh portir ini terdata dan terdapat nomer anggota di punggung baju yang mereka kenakan dan bisa dipastikan aman karena terdata oleh Terminal penumpang Gapura Surya Nusantara.
“Selama arus mudik ini alhamdulillah kami bisa dapat penghasilan 500 ribu hingga satu juta rupiah setiap harinya, asalkan kita tidak malas dan tidak memilih besaran ongkos angkut rezeki kita lancar,” tukas Ridhoi tertawa.
Sementara itu Rusdiyanto (55), pemudik asal Makasar, Sulawesi Utara, penumpang kapal KM Gunung Dempo yang akan mudik ke Solo, Jawa Tengah, mengaku sangat terbantu dengan adanya para porter pelabuan tersebut.
Rusdi yang mudik bersama istri dan keempat anaknya membawa barang bawaan yang lumayan banyak, sehingga butuh bantuan portir untuk mengangkut tas bawaanya dari atas kapal hingga ke terminal bus kota di Tanjung Perak.
“Ya memang harus pakek portir bawanya banyak mas hampir 10 tas koper maklum keluarga besar. Sudah dua tahun nggak mudik jadi kangen lah pulang kampung , soal ongkos angkut nggak jadi masalah malah kita lebih terbantu,” kata Rusdi.
Gelombang pergerakan masarakat yang datang ke tanah Jawa melalui terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, maupun sebaliknya di terminal penumpang Gapura Surya Nusantara terjadi dari H-7 hingga H+10 lebaran nanti.
Selama musim arus mudik hingga arus balik lebaran biasanya para portir yang sebagian besar berasal dari Pulau Madura, akan memilih menetap di pelabuhan hingga usai gelaran arus mudik lebaran di H+10.
Load more