Lumajang, Jawa Timur – Memasuki hari Lebaran ketiga, Rabu (4/5/2022), objek wisata pantai Watu Pecak di Desa Selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian Lumajang, mulai diserbu wisatawan dari berbagai daerah. Seperti biasanya objek wisata Watu Pecak selalu menjadi tujuan favorit bagi wisatawan saat libur lebaran.
Pantauan di lapangan, selain wisatawan lokal sejumlah wisatawan dari luar kota juga terus berdatangan. Hal itu di ketahui dengan plat kendaraan yang datang kelokasi, baik motor maupun minibus.Selain itu, sejumlah wisatawan juga nampak datang dengan menggunakan kendaran bak terbuka, seperti pick up dan truk.
Menurut Didik Nurhandoko, selaku Kepala Desa Selok Awar-Awar, ramainya pengunjung di di Watu Pecak tersebut, terpantau sejak hari pertama lebaran. Sejak pukul 07.00 wib, pengunjung mulai berdatangan dengan berbagai jenis kendaraan. Kerinduan wisatawan akan indahnya pantai yang dua kali lebaran ditutup akibat pandemi ini, seperti tak terbendung lagi.
"Sejak pagi pukul 7 objek wisata pantai watu Pecak mulai ramai kendaraan motor,mini bus dan mobil bak terbuka,maklum sudah 2 kali lebaran di tutup akibat pandemi" ucap Didik , Rabu (4/5/2022).
Menurut Didik, wisatawan menyerbu objek wisata pantai Watu Pecak karena tahun ini sudah ada kelonggaran dari pemerintah, jumlah pengunjung juga tidak di batasi namun protokol kesehatan juga tetap di berlakukan. Disamping itu, untuk masuk ke obyek wisata ini juga gratis. Pengunjung hanya di kenai karcis penitipan kendaraan saja, untuk motor Rp5 ribu, sedangkan mobil Rp10ribu.
"Tidak ada pembatasan jumlah pengunjung, tapi protokol kesehatan tetap dipantau,masuknya juga gratis, pengunjung cukup bayar karcis penitipan kendaraan saja" kata Didik.
Untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi para pengunjung, Didik juga melibatkan puluhan anggota Satgas Keamanan Desa, yang bertugas mengatur keluar masuk kendaraan, pengawasan pengunjung di pantai, serta parkir kendaraan.
“Untuk kenyamanan dan keamanan pengunjung, kami libatkan puluhan satgas kemanaan desa di lokasi,"imbuhnya.
Terpantau di lokasi, satu tower pemantau juga sudah didirkan serta sejumlah baliho larangan mandi di pantai, mengingat ombak di pantai ini cukup besar dan berbahaya.
“Tower pemantau sudah didirikan, tapi pengunjung dilarang mandi dipantai karena berbahaya, saya harap semua mematuhinya,”jelasnya.
Lebih lanjut Didik menjelaskan jjka jumlah pengunjung akan terus mengalami peningkatan hingga H+7 lebaran atau lebaran ketupat nanti.
"Puncak jumlah pengunjung akan terjadi saat lebaran ketupat nanti, itu sudah menjadi tradisi selama ini, " pungkasnya.
Sementara itu, para pengunjung sangat menyambut baik dengan dibukanya kembali obyek wisata Pantai Watu Pecak ini. Sebab, bagi sebagian warga berkunjung ke pantai saat lebaran bukan hanya sekedar berwisata, namun juga sebagai tradisi.
“Ya senanglah, kan sudah tahun ditutup. Soalnya bagi penduduk lokal, berkunjung kepantai selatan ini sudah menjadi tradisi sejak dulu, “jelas Yasin, salah satu pengunjung.
Meskipun ombak terlihat besar dan papan larangan mandi di pantai telah terpasang, sejumlah pengunjung nampak tetap nekad mandi di pantai. Sejumlah anak-anak, juga terlihat asyik bermain pasir dan kerikil di pesisir pantai.(wso/ito)
Load more