Bus Terjebak Macet, Ratusan Penumpang Terlantar di Terminal Purbaya

Madiun, Jawa Timur - Ratusan pemudik terlantar di terminal bus Purbaya kota Madiun, Jumat (6/5/2022). Para calon penumpang bus ini mengaku kesulitan mendapatkan bus untuk jurusan Surabaya, Jogja dan Semarang karena jumlah armada dengan volume penumpang tidak sebanding. 

Bahkan tak sedikit pemudik yang sudah tidak sabar menunggu terlalu lama, mereka rela mengejar dan berebut masuk saat bus tiba di terminal demi bisa mendapatkan tempat duduk. 

Seperti yang dialami Febri (29) warga kabupaten Madiun yang akan kembali ke Surabaya. Dirinya sudah menunggu lebih dari 5 bus jurusan Surabaya namun selalu penuh.

“Biasanya sih naik patas mas tapi penuh semua, ini terpaksa nyari ekonomi tapi sudah sejak pagi bus yang datang sama juga penuh semua,” kata Febri. 

Kondisi yang sama juga dialami Nola (23) warga kota Madiun yang akan balik ke Jogjakarta untuk kuliah. ia berharap adanya penambahan armada agar para penumpang cepat terangkut ke tujuan masing-masing.

“Nunggu sejak jam 9 pagi mas, ramai banget sampai sekarang belum dapat bus. Harapanya ya ingin ditambah Armada biar cepat terangkut,” keluh Nola. 

Sementara itu, Suyatno Kepala Terminal Bus Purbaya Madiun mengaku untuk jumlah armada sebenarnya mencukupi, namun masih banyak yang terjebak macet di beberapa lokasi.

“Untuk armada memang masih cukup ya, untuk penumpang ya diharapkan bersabar dulu, karena apa, banyak bus yang masih terjebak kemacetan jadi bukannya busnya itu tidak mengcover melainkan agak terlambat kedatanganya," kata Suyatno saat memantau suasana penumpukan penumpang di terminal Purabaya Madiun. 

Data dari pihak terminal bus Purbaya, sejak H+1 lebaran kemarin memang mulai terjadi kenaikan. Untuk jumlah armada bus tercatat sebanyak 508 armada, sementara volume penumpang di h+4 lebaran ini sebanyak 12 ribu orang  yang diperkirakan masih akan terus bertambah hingga puncak arus balik pada sabtu esok. 

Sementara itu pihak pengelola terminal bus Purbaya Madiun mengaku belum ada informasi dari pihak Dinas Perhubungan mengenai kemungkinan ditambahnya jumlah armada bus untuk mempermudah perjalanan pemudik. (Men/ito)