Arus Balik, Lonjakan Penumpang Terjadi di Terminal Bayuangga Probolinggo

Probolinggo, Jawa Timur – Puncak arus balik lebaran terjadi di Terminal Bayuangga yang terletak di Jalan Raya Bromo, Kelurahan Triwung Lor, Kota Probolinggo. Terpantau volume penumpang mengalami kenaikan hingga 70 persen, Minggu (8/5/2022)

Staff Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dirjen Perhubungan Darat Andika Pratama menjelaskan, lonjakan penumpang ini terjadi sejak hari Jum’at (6/5/2022), dengan tujuan kota–kota besar seperti Surabaya, Malang, Pasuruan, dan Kota lainnya.

“Kami mempersiapkan seluruh armada yang masuk di Terminal Bayuangga ini, setiap pagi kita lakukan uji rampcek terlebih dahulu, sebelum berangkat membawa penumpang,” terang Andika.

Lebih lanjut, hal itu dilakukan agar meminimalisir kecelakaan lalu lintas, selain itu fasilitas Kesehatan gratis untuk para sopir juga tersedia di terminal setempat. Sehingga kesehatan para awak bus selalu dalam kondisi prima.

Mengingat musim pandemi yang belum tuntas, pos pelayanan vaksin juga tersedia di pintu masuk terminal tipe A tersebut.

“Ya mas, karena untuk menggunakan jasa transportasi bus harus memenuhi persyaratan khusus, seperti menunjukkan bukti sudah melakukan vaksinasi tahap dua hingga tahap tiga atau boster, selain itu juga wajib menggunakan masker dan selalu menjaga jarak aman, agar kita semua bisa terhindar dari paparan virus,” tambahnya.

Sampai saat ini jumlah penumpang bisa mencapai 3.000 hingga 9.000 orang per hari, dari hari sebelumnya yang hanya berkisar 1.000 hingga 4.000 orang saja. Beruntung jumlah armada bus yang masuk terminal, baik bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mampu mencakup jumlah lonjakan penumpang.

“Sekitar 400 hingga 500 armada bus mas yang masuk masuk perharinya, alhamdulillah tidak ada penumpang yang terlantar karena tidak kebagian tiket bus mas,” tandasnya.

Sementara itu, Christiana Rahayu salah satu penumpang yang hendak Kembali ke kota asal dirinya bekerja di Surabaya, dirinya memilih Kembali menggunakan jasa transportasi bus karena lebih simple dan bisa naik kapan saja.

“Saya memang memilih naik bus saja mas, karena dari segi biaya bisa dibilang lebih murah ya, hanya sekitar Rp 60.000 saja untuk tujuan saya ke Surabaya, selain itu saya tidak perlu memesan tiket terlebih dahulu kan, seperti kereta api,” terangnya.(msn/ito)