Batu, Jawa Timur - Keberadaan kandang ternak babi yang berdekatan dengan sumber air dikeluhkan warga Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Keluhan tersebut karena keberadaan peternakan babi dikhawatirkan bakal mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat.
Hal ini dibenarkan warga Desa Bumiaji bernama Rully Wicaksono, karena di area kandang babi tersebut terdapat dua sumber mata air yaitu sumber Dandang dan sumber Ampel.
Kedua sumber mata air tersebut dimanfaatkan oleh beberapa dusun sekitar, dari dua desa yaitu Desa Bumiaji dan Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji.
"Warga mengeluh, karena tak ingin limbah mencemari sumber air, padahal airnya dipakai warga untuk wudhu, minum, mengairi sawah, dan sebagainya. Sebenarnya kita tidak melarang siapapun beternak, silahkan. Asal tata cara pengelolaan limbahnya sesuai dengan prosedur," ujarnya, Selasa (17/5/2022).
Keluhan warga sebenarnya muncul sejak peternakan ini beroperasi sekitar bulan Januari silam. Apalagi ketika warga memantau keberadaan kandang yang berisi sekitar 50 ekor babi tersebut, instalasi pembuangan limbahnya tak sesuai dengan peraturan yang ada.
"Sebenarnya warga sudah melaporkan hal ini kepada pihak desa dan dinas Januari silam, tapi responsnya cukup lambat. Hanya dijanjikan akan ditindaklanjuti, begitu saja. Tapi besok warga bakal menggelar audiensi bersama pemilik," tegasnya.
Masyarakat belum mengetahui siapa pemilik peternakan babi tersebut.
"Bukan orang sini yang punya, sepertinya orang luar. Tuntutan kami, ya harus ditutup," kata Rully tegas.
Sementara itu, Kepala Desa Bumiaji Edi Suyanto mengaku belum menerima laporan terkait keluhan warga. Lokasi kandang juga jauh dari permukiman yang berada di tengah-tengah ladang jeruk dan apel.
"Belum ada laporan masuk, bila ada tentu kita bakal menindaklanjutinya. Soal izin kita tidak tahu apakah peternakan tersebut memiliki izin atau tidak. Intinya pemilik tidak izin ke desa," jelasnya.(eco/mg5/act)
Load more