Lumajang, Jawa Timur - Pemerintah Kabupaten Lumajang tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang menghadapi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.
Data terbaru Dinas Pertanian menyebutkan terdapat 494 ekor sapi yang terjangkit wabah PMK, lima ekor di antaranya dinyatakan sembuh.
Sedangkan jumlah sapi mati sejauh ini sudah mencapai sembilan ekor, sebanyak enam sapi dipotong paksa dan sapi dijual sebanyak tiga ekor.
Sementara itu untuk hewan ternak jenis domba terdapat sembilan ekor yang terpapar dan belum ada yang sembuh, mati, dipotong paksa, maupun dijual.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan menjual ternak miliknya maupun melakukan potong paksa.
"Ojo kesusu (Jangan terburu-buru), keputusan untuk penjualan dan potong paksa pada hewan ternak yang terjangkit PMK atas rekomendasi dokter hewan," kata Thoriq, Selasa (17/5/2022).
"Kematian sapi sangat kecil, itu juga karena penanganan pengobatannya yang terlambat," tambahnya.
Lebih lanjut Thoriq meminta warganya yang memiliki sapi dan terdapat gejala PMK, maupun mengetahui sapi milik tetangganya yang sakit agar segera melapor kepada perangkat desa.
Selain itu, ia juga mengimbau untuk tidak membawa sapi yang sakit ke pasar hewan. Sebab, penyebaran penyakit ini sangat cepat dapat melalui udara, air liur, hingga kotoran sapi.
"Pemilik sapi yang di kandangnya ada yang sakit, atau kandang sapi tetangganya ada yang sakit untuk sementara diminta tidak membawa sapi ke pasar hewan," pungkasnya. (wso)
Load more