Lumajang, Jawa Timur - Pemandian alam Kalisemut, yang akhir-akhir ini viral di media sosial ternyata baru akan diresmikan tahun depan. Meski demikian, sudah banyak pengunjung yang datang ke pemandian alam Kalisemut.
Pemandian alam Kalisemut yang berada di lokasi terasering Desa Kalisemut, Kecamatan Padang, menjadi pilihan destinasi warga setempat, khususnya untuk berlibur. Tidak ada tiket masuk dan hanya membayar parkir sebesar Rp3000 saja.
Meski wisata itu belum resmi dibuka, namun antusias warga sangat tinggi. Tak heran jika ratusan karcis per harinya ludes terjual.
Menurut Lesus Ageng P, Kepala Desa, banyaknya pengunjung yang datang merupakan kehendak warga, mereka ingin segera menikmati wisata tersebut.
Konsep wisatanya berbeda dari wisata lainnya. Pemandangan alam dengan latar belakang sawah terasiring, sehingga serasa berwisata di Bali.
"Sebetulnya belum resmi dibuka, karena kehendak masyarakat untuk segera menikmati wisatanya. Rencana tahun depan baru diresmikan, daya tarik utamanya tak hanya air yang segar tapi sawah terasiringnya itu lho, yang membuat pengunjung penasaran," ucapnya, Rabu (18/5) saat di temui di lokasi.
Selain itu, adanya destinasi ini diharapkan mampu membangkitkan perekonomian warga sekitar. Mulai dari pedagang yang berada di lokasi wisata dan pengelolanya. Pihak desa akan menambahkan sejumlah fasilitas penunjang lainnya.
"Nanti dibuatkan kafe, penginapan, dan penambahan kolam renang untuk dewasa, dan akses jalan akan dilakukan pembangunan lebih lanjut, menunggu musim panen tebu. Sebab kawasan tersebut dipadati dengan tanaman tebu," jelasnya.
Sementara itu, Indana Zulfa salah satu pengunjung, mengaku sejak lama penasaran ingin berwisata di lokasi ini.
"Awalnya tahu dari medsos, baru bisa kesini hari ini bersama teman-teman, kemarin saat lebaran belum sempat," kata Indana.
Indana mengaku, hal yang membuat ia betah berlama-lama disini adalah kesegaran airnya dan panorama sawah terasiringnya.
"Airnya bener-bener segar, udaranya sejuk dan pemandangannya indah, kayak liburan di Bali," pungkasnya.
Pantauan di lapangan, meskipun bukan hari libur, sejumlah pengunjung terus berdatangan ke tempat wisata ini sejak pagi. Selain penduduk lokal, pengunjung juga berasal dari beberapa desa, kecamatan tetangga, yang sengaja datang untuk berswafoto. (wso/hen)
Load more