Batu,Jawa Timur- Dua belas ekor ternak sapi milik warga di Junrejo, Batu, Jawa Timur mati terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Kedua belas sapi itu langsung dikubur oleh pemiliknya agar tidak menularkan virus ke sapi lainnya.
Dua belas ekor sapi yang dilaporkan mati akibat terserang penyakit PMK itu berada di wilayah RW08 Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Selain mati, 8 ekor sapi dipotong paksa atau di jual dengan harga murah oleh pemiliknya.
Suwadi salah satu kelompok tani peternak sapi mengatakan, sebelum mati sapi milik warga itu susah makan, sehingga sapi para warga itu lemas tidak bisa berdiri.
"Itu yang dialami sebelum mati, rata-rata yang parah pada kukunya sapi, kemungkinan sapi tersebut merasa kesakitan pada kukunya, "kata Suwadi.
Suwadi mengaku, kalau sapi miliknya awalnya berjumlah lima ekor, namun setelah terserang PMK berkurang tinggal satu ekor.
Sapi mati akibat PMK juga dialami warga lainnya, seperti milik peternak bernama Misenu. Sapi milik Misenu dua ekor mati, dan satu ekor lain dijual dengan harga murah.
Sementara jumlah sapi yang mati di wilayah Dusun Jeding, Desa Junrejo, khususnya di lingkungan RW 08, berjumlah 12 ekor, dan 8 ekor sapi lain dijual dengan harga murah.
Lanjut Suwadi, teman-teman peternak sudah cukup berusaha, bahkan dari Dinas Peternakan Kota Batu juga sudah menurunkan timnya untuk melakukan penyuntikan tiga hari sekali pada sapi yang terkonfirmasi PMK. Bahkan peternak sendiri juga berusaha dengan memanggil dokter hewan sendiri, serta melakukan penyemprotan disinfektan.
"Tapi itu sia-sia, baik dari dinas sendiri maupun usaha lainnya, sapi peternak tidak kunjung sembuh, malah sebaliknya bertambah mati,"kata Suwadi.
Para peternak berharap Pemerintah melakukan tindakan cepat mencari solusi, agar peternak tidak semakin rugi.
"Kalau ini terus berkepanjangan maka kerugian peternak sapi semakin besar,ya kalau bisa memberikan bantuan peternak yang sapi nya mati itu,"pungkas Suwadi.(eco/rey)
Load more