Surabaya, Jawa Timur - Tahapan pertama PPDB Surabaya 2022 telah dimulai sejak Selasa (17/5) lalu. Proses validasi data untuk mendapatkan PIN dimulai dari jenjang SMP, yang dapat diperoleh melalui laman www.ppdb.surabaya.go.id.
Agar pelaksanaan PPDB berjalan dengan lancar, Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah menyampaikan lima catatannya:
Pertama, pihaknya memastikan bahwa landasan hukum pelaksanaan teknis PPDB tahun ini telah diatur dalam Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 37 tahun 2022 tentang PPDB jenjang TK Negeri, SD Negeri, dan SMP Negeri.
“Perwalinya sudah terbit, semua diatur di situ. Tidak ada yang berbeda dengan sebelumnya, hanya saja yang membedakan istilah pagu (diganti) menjadi kuota, sesuai juknis dari Permendikbud,” ungkapnya kepada tvonenews.com.
Kedua, dengan adanya perwali itu pihaknya mendorong Dinas Pendidikan Kota Surabaya agar segera bergerak melaksanakan sosialisasi secara massif kepada peserta didik dan wali murid.
“Sosialisai bisa dilakukan melalui flyer atau kanal-kanal sosial media milik pemerintah kota,” kata Khusnul -sapaan akrabnya.
Terkait proses validasi data yang tengah berjalan, Khusnul mengimbau agar para orang tua peserta didik lebih teliti dan berhati-hati terutama berkaitan dengan pengisian data siswa dan jarak sekolah.
Sebagaimana diketahui jalur penerimaan PPDB SMPN dibagi menjadi empat, yakni perpindahan tugas (maksimal 5%), afirmasi (minimal 15%), prestasi (maksimal 30%), dan zonasi (minimal 50%).
“Khusus untuk jalur zonasi, jarak yang ditetapkan berpatokan pada radius antara rumah dengan sekolah. Indikator acuannya menggunakan kartu keluarga. Jadi ini harus diperhatikan betul,” tuturnya.
Sedangkan untuk jenjang SDN, jalur afirmasi diatur paling sedikit 15 persen. Kemudian jalur perpindahan tugas orang tua disediakan kuota maksimal 5 persen dan jalur zonasi paling mendominasi dengan porsi minimal 70 persen.
Keempat, Khusnul mengingatkan kepada penyelenggara PPDB Surabaya 2022 agar tidak ada insiden server down terlebih saat momen-momen pendaftaran dan pengumuman.
“Jangan sampai down hanya karena alasan jaringan dan lain-lain, apalagi saat-saat banyak peserta aplikasi,” tegasnya.
Kelima, wanita yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya ini meminta agar layanan pengaduan (hotline/call center) untuk diaktifkan. Saluran pengaduan ini menurutnya penting guna menampung adanya pertanyaan, keluhan, maupun hal-hal yang tidak terduga lainnya dalam pelaksanan PPDB.
“Dari kami, sekolah juga wajib memfasilitasi wali murid yang membutuhkan informasi terkait PPDB baik itu melalui online seperti WhatsApp ataupun datang langsung ke sekolah,” pintanya.
Pihaknya berharap pelaksanaan PPDB Surabaya 2022 semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab proses ini menurutnya adalah gerbang awal bagi para generasi penerus Kota Pahlawan untuk menikmati pendidikan dengan kualitas yang setara, sama baiknya. (amr)
Load more