"Papa di rumah juga tegas, sama seperti saat bertugas. Misalnya saja kalau saya naruh barang bukan di tempatnya, pasti juga ditegur bahkan dimarahi. Tapi dengan itu saya lebih tertata, disiplin juga. Papa kebanggaan, makanya kemarin kaget dan masih tidak menyangka," imbuh mahasiswa semester 6 di Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Gresik itu.
Keseharian Jailani digambarkan sama dengan masyarakat pada umumnya. Setiap bagi menyiram tanaman, merawat kucing, burung dan ikan. "Papa penyuka tanaman dan binatang, bahkan di kantornya juga pelihara lele. Kalau di rumah ini ada burung dan kucing. Selain itu, kata tetangga dan rekan kerjanya papa selalu salat tepat waktu. Kalau azan pasti langsung bergegas salat, kerjaan ditinggal dulu," ucapnya bangga.
Terkait nama Aiptu Jailani dalam Hoegeng Award 2022, pihak keluarga mengaku sudah mengetahui hal tersebut. Bahkan sejak Maret lalu sudah mempersiapkan untuk berangkat ke Jakarta menerima penghargaan. Namun demikian, takdir berbicara lain. "Senang Papa dapat apresiasi, tapi nyesek Papa ternyata pergi dulu. Padahal satu keluarga sudah siap - siap berangkat," tandasnya sayu.
Karim bercerita, bulan Maret sang papa sudah mendapat informasi akan mendapat penghargaan dan kenaikan pangkat. Rencananya, keluarga akan terbang ke Jakarta pada momen - momen setelah lebaran Idul fitri 1443 Hijriah. Namun momentum tersebut ikut terkubur bersama jenazah sang polisi berintegritas. Dedikasinya akan tetap menjadi teladan.
Load more