Blitar, Jawa Timur – Sebuah pabrik gula di Kabupaten Blitar, memiliki tradisi unik diawal memulai musim giling tebu. Ritual tersebut adalah menikahkan dua batang tebu, sebelum masuk ke penggilingan atau yang disebut Manten tebu.
"Ini merupan simbolis, keduanya mengikat satu hubungan. Ini seperti kita dengan petani. Kita ingin mengikat dan membina hubungan seperti hubungan rumah tangga," jelas Factory Manager PT RMI Heru Widarmanto.
Dalam ritual ini, manten tebu merupakan prosesi menjodohkan dua batang tebu sebagai sepasang mempelai. Dua batang tebu sebagai tebu lanang (pria) dan tebu wadon (wanita) yang diambil dari lahan petani yang berjauhan.
Setelah prosesi temu manten dua batang tebu diarak di sekitar pabrik sebelum masuk ke penggilingan. Kedua batang tebu yang dijadikan pengantin tersebut merupakan batang tebu pertama yang masuk ke penggilingan pada musim giling tahun ini.
Kemudian disusul oleh truk-truk pengangkut tebu berjajar untuk memasukkan tebu ke penggilingan. Dalam musim giling tahun ini pihak pabrik mengambil tebu milik petani dari tiga wilayah, yakni Blitar, Kediri dan Malang.
"Ini tebu dari petani di Kediri, Malang dan Blitar. Paling banyak dari Blitar. Target output 90 ribu ton untuk tahun ini. Sedangkan pada 2021 kita mencapai 67 ribu ton," imbuhnya.
Tradisi manten tebu tahun ini merupakan yang kedua kalinya digelar oleh pabrik gula PT RMI. (min/rey)
Load more