"Dari 12 ekor sapi yang terpaksa saya jual, saya harus merugi hingga 150 juta, "keluhnya.
Tak hanya itu, Salim juga menanggung kerugian lain dimana 3 ekor anak sapinya, juga mati akibat induknya terjangkit PMK .
"Tiga ekor anak sapi saya juga mati, ya tambah rugi lah, "imbuhhya.
Sebenarnya, jauh-jauh hari sebelum wabah PMK menyebar di wilayahnya, Salim sudah melakukan berbagai upaya dan antisipasi, dengan memberikan injeksi antibiotik dan vitamin tambahan, dengan biaya sendiri namun masih kebobolan.
Disamping itu, ternak sapi yang terjangkit PMK juga tidak lagi bisa memproduksi susu, kalaupun bisa terpaksa juga harus dibuang karena tidak bisa di setoran dan tidak layak konsumsi.
"Kalau yang kena PMK, otomatis tidak keluar susu, kalaupun keluar juga mengental jadi harus dibuang, sudah lima hari ini saya buang, Mudah-mudahan segera normal lah, "pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan data KUD Tani Makmur Senduro, dari total populasi sapi perah sebanyak 5.543 ekor yang tersebar di Desa Kandangan, Kandang Tepus dan Burno, 743 ekor diantaranya telah terjangkit wabah PMK, serta 6 ekor diantaranya mati.
Load more