Lumajang, Jawa Timur - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terus terjadi hingga saat ini, semakin membuat para peternak hewan berkuku belah semakin resah.
Sebab, tak sedikit para peternak yang merugi akibat terpaksa menjual ternak mereka dengan harga murah, bahkan semakin merugi akibat ternak mereka mati.
"Terus terang saya ruginya gak tanggung-tanggung, ratusan juta rupiah lho, " kata Salim saat di temui di kandangnya, Jum'at (27/5/2022) pagi.
Dengan mata berkaca-kaca, Salim menjelaskan rincian kerugian yang dialaminya akibat wabah PMK ini.
"Awalnya saya punya ternak sapi perah 36 ekor, 12 ekor diantaranya terpaksa saya jual dengan harga murah karena sudah terjangkit PMK, "jelasnya.
Salim mengaku, satu ekor sapi yang seharusnya laku Rp21 juta, terpaksa dijual rata-rata dengan harga Rp9 juta.
"Dari 12 ekor sapi yang terpaksa saya jual, saya harus merugi hingga 150 juta, "keluhnya.
Tak hanya itu, Salim juga menanggung kerugian lain dimana 3 ekor anak sapinya, juga mati akibat induknya terjangkit PMK .
"Tiga ekor anak sapi saya juga mati, ya tambah rugi lah, "imbuhhya.
Sebenarnya, jauh-jauh hari sebelum wabah PMK menyebar di wilayahnya, Salim sudah melakukan berbagai upaya dan antisipasi, dengan memberikan injeksi antibiotik dan vitamin tambahan, dengan biaya sendiri namun masih kebobolan.
Disamping itu, ternak sapi yang terjangkit PMK juga tidak lagi bisa memproduksi susu, kalaupun bisa terpaksa juga harus dibuang karena tidak bisa di setoran dan tidak layak konsumsi.
"Kalau yang kena PMK, otomatis tidak keluar susu, kalaupun keluar juga mengental jadi harus dibuang, sudah lima hari ini saya buang, Mudah-mudahan segera normal lah, "pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan data KUD Tani Makmur Senduro, dari total populasi sapi perah sebanyak 5.543 ekor yang tersebar di Desa Kandangan, Kandang Tepus dan Burno, 743 ekor diantaranya telah terjangkit wabah PMK, serta 6 ekor diantaranya mati.
Akibat merebaknya wabah PMK pada sapi perah milik peternak yang menjadi mitra kerja KUD Tani Makmur ini, berpengaruh dengan anjloknya produksi susu segar hingga 20%.
Sebelumnya, setiap hari KUD Tani Makmur menampung 31 tonton susu segar perhari, namun saat ini hanya 25 hingga 26 ton saja perhari. (wso/rey)
Load more