Syamsuri membandingkan dengan aturan naik haji yang dahulu, meski usianya sudah tua masih bisa naik haji meskipun dengan bantuan kursi roda maupun didampingi keluarga. Namun demikian, Syamsuri berharap tahun depan masih ada harapan untuk bisa berangkat haji.
“Kalau dulu-dulu kan meskipun sudah pikun atau nggak bisa berjalan kan masih bisa berangkat meski pakek kursi roda, terus yang lebih tua dari saya juga bisa berangkat. Sedangkan saya saat ini insya Alloh masih kuat masih sehat. Jadi kalau tahun depan saya bisa berangkat saya siap,” pungkasnya.
Sementara, nasib yang sama juga dialami tetangganya, Ngadenan (80) yang sudah mengetahui informasi pembatasan usia bagi calon jamaah haji yang bisa berangkat. Dirinya lebih memilih pasrah.
“Saya dulu dijanjikan tahun 20 kalau tidak ada perubahan, tentang pembatasan usia 65 sudah gak bisa haji itu to,? ya udah tau kabarnya, kalau saya tergantung tuhan yang diatas karena semuanya sudah diatur yang diatas mas saya ini pasrah aja,” keluh Ngadenan.
Ngadenan dan Syamsuri ini adalah dua dari sekian banyak calon jamaah haji yang kembali gagal berangkat haji ke tanah suci tahun ini karena pembatasan usia. Mereka berharap agar Pandemi segera berakhir dan aturannya kembali normal sehingga apa yang mereka cita-citakan bisa naik haji bisa terjadi.
Sementara untuk kesiapan pemberangkatan seperti vaksin covid 19 lengkap dosis 3 dan vaksin meningitis, serta pelunasan biaya haji sudah selesai dilakukan. (men/rey)
Load more