Surabaya, Jawa Timur - Organisasi kemahasiswaan Cipayung Plus Surabaya mendapat kesempatan audiensi bersama Komisi D DPRD Surabaya, Selasa (31/5). Dalam forum tersebut Ketua DPC GMNI Surabaya Refi Achmad Zuhair berharap Raperda Kepemudaan menjadi solusi agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mampu untuk mengoptimalkan peran pemuda dalam pembangunan daerah.
"Bagi saya peraturan ini sangat penting agar Surabaya memiliki konsep mengenai pengembangan kepemudaan yang terencana, terarah, terpadu, dan berkelanjutan," ungkapnya.
Rapat pembahasan ini diikuti oleh oleh sejumlah anggota Cipayung Plus Surabaya: GMNI, PMKRI, HMi, IMM, PMII, serta BEM Perguruan Tinggu Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Kota Pahlawan.
Refi meminta Pemkot Surabaya memberi perhatian serius dan memiliki konsep bagaimana membentuk pemuda yang berdikari dan kolaboratif.
"Kalau sekarang sudah mulai terkonsep, saya yakin dalam menghadapi persaingan global peran pemuda sudah lebih siap," ujarnya.
Selain itu, Refi meyakinkan bahwa organisasi kepemudaan khususnya Cipayung Plus bisa menjadi benteng untuk menghadapi radikalisme.
"Di kampus, organisasi Cipayung Plus punya payung hukum Permenristekdikti nomor 55 tahun 2018 yang telah mengatur arahan untuk melakukan pengembangan dan pembinaan ideologi bangsa yang kemudian bisa mereduksi dari bahaya radikalisme," ucapnya.
"Sedangkan dalam konteks Kota Surabaya, sejauh ini memang belum ada. Oleh karenanya sangat penting untuk segera disahkan," tambahnya.
Sementara itu Ketua Pansus Raperda Kepemudaan Hari Santosa menyampaikan bahwa rapat pembahasan Raperda Kepemudaan yang mengundang organisasi pemuda seperti ini akan kembali dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Kami masih butuh masukan panjenengan. Kami masih punya waktu kembali untuk berdiskusi bersama panjenengan," ujar Hari.
"Kami benar-benar dari awal, tengah, hingga akhir (penyusunan Raperda) akan terus melibatkan pemuda, sesuai dengan namanya Perda Kepemudaan," tutupnya meyakinkan. (amr)
Load more