Jawa Timur - Cuaca cerah menyelimuti Lumajang, Jawa Timur rupanya terselip juga hal menakutkan yang datang dari Gunung Semeru.
Data dari petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Pos Pantau Gunung Sawur Desa Sumberwuluh, Candipuro Lumajang yang dilaporkan oleh Mukdas Sofian menunjukkan kondisi Gunung Semeru.
Tercatat dalam periode pengamatan Sabtu (4/5/2022) pukul 24:00 WIB - 05:00 WIB, cuaca di sekitar Gunung Semeru cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah ke arah timur laut dengan suhu udara 22-23 °C.
Disamping itu Gunung Semeru terlihat jelas, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah.
Pada malam hari waktu setemapat, Gunung Semeru sempat mengeluarkan sinar api.
"Malam hari teramati sinar api."
"Teramati 2 kali letusan tinggi asap kurang lebih 200-500 meter warna asap putih tebal kelabu condong ke arah barat daya," ujar Sofian dalam laporan tertulisnya kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sabtu (4/6/2022).
Untuk letusan yang dihasilkan Gunung Semeru tercatat telah lebih terjadi 16 kali letusan dengan amplitudo 10-22 mm dan durasi 40-105 detik.
Hembusan Gunung Semeru tercatat terekam sebanyak 1 kali dengan amplitudo 3 mm dan durasi 55 detik.
Tremor Harmonik telah terjadi sebanyak 5 kali dengan amplitudo 10 sampai 20 mm dan durasi 427 sampai 1800 detik.
Sedangkan untuk vulkanik dalam sendiri tercatat sebanyak 1 kali dengan amplitudo 14 mm, S-P 3 detik dan durasi 14 detik.
Hingga saat ini, Gunung Semeru terpantau masih berstatus siaga atau level 3.
Warga yang berada di sekitar gunung tetap diberikan himbauan agar selalu waspada dan memathui semua rekomendasi yang telah diberikan oleh PVMBG.
Sementara bagi warga yang bermukim di lereng sisi tenggara gunung tertinggi di pulai Jawa ini mengaku sudah terbiasa dengan kondisi Semeru akhir-akhir ini.
"Semalam memang sempat terlihat adanya letusan disertai asap dan beberapa kali terdengar suara gemuruh, bagi warga itu sudah hal yang biasa," ungkap Trio Marta Romadhoni, warga Desa Oro-oro Ombo.
Warga sekitar Gunung Semeru saat ini memerlukan kecepatan informasi dari instansi yang berwenang terkait kegunungapian dan kebencanaan.
Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi resiko adanya korban dari bencana alam gunung meletus atau sekedar erupsi.
"Memang saat ini sejumlah fasilitas sudah dilengkapi, ada cctv yang mengarah ke gunung dan aliran sungai, tapi hal itu tidak cukup sebab tidak semua warga bisa mengaksesnya. Diharapkan informasi bisa disampaikan lebih cepat," pungkasnya.
Kedepannya warga berharap agar pihak terkait lebih pro aktif memberikan informasi terkait perkembangan dan aktivitas Gunung Semeru yang sampai saat ini masih menyimpan potensi ancaman bencana. (wso) (ree)
Load more