Banyuwangi, Jawa Timur – Ketatnya aturan pengiriman ternak dari Bali seiring merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), rawan memicu aksi kejahatan. Salah satunya, penyelundupan ternak sapi melalui jalur laut. Mengantisipasi aksi penyelundupan ternak, jajaran TNI AL memperketat patroli di Selat Bali. Targetnya, mengawasi aktivitas kapal nelayan dan pelabuhan tradisional.
“Tentunya, kami bersama Satpolair Polresta makin memperketat pengawasan aktivitas pelayaran di Selat Bali. Jangan sampai, ada kapal atau perahu yang dipakai menyelundupkan ternak,” kata Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Ansori usai mengikuti razia pengiriman ternak di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Selasa (7/6/2022) siang.
Banyaknya pelabuhan tradisional, menurut Ansori, dikhawatirkan memicu aksi pengiriman ternak secara liar. Karena itu, pihaknya menerjunkan armada Kapal AL (KAL) untuk meningkatkan patroli, siang dan malam.
“Kami kerahkan juga tim Keamanan Laut (Kamla) dengan menambah intensitas patroli, titik rawannya dermaga pelabuhan rakyat,” tegas Ansori.
Sementara itu, Polresta Banyuwangi mengerahkan personelnya ke kantung-kantung peternak untuk mengedukasi kesehatan ternak.
“Kami juga pantau ketat lalu lintas ternak di pasar-pasar hewan,” tegas Kapolresta Banyuwangi, AKBP Dedy Foury Millewa. (hoa/rey)
Load more