Gresik, Jawa Timur - Kapolres Gresik AKBP Muchammad Nur Azis, membantah anggapan adanya intervensi politik pada jajarannya dalam penanganan kasus dugaan penistaan agama saat geger isu manusia menikahi kambing di Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik.
"Kami bekerja secara profesional sesuai prosedur yang berlaku. Jadi tidak ada tekanan atau intervensi dari manapun," tegas AKBP Nur Azis saat menggelar jumpa pers di depan Mapolres Gresik, Senin (13/6/2022).
Penegasan Kapolres Gresik akan bersikat professional dalam kasus dugaan penistaan agama tersebut sekaligus membantah rumor dan isu-isu yang berkembang di tengah masyarakat yang menyebut adanya intervensi dan tekanan dari pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk pejabat atau petinggi partai politik.
AKBP Nur Azis juga mengakui bila kasus penistaan agama manusia menikahi kambing telah menjadi perhatian masyarakat Gresik.
"Bahkan, bukan hanya menjadi perhatian publik, kasus ini juga menjadi atensi pimpinan kami," ungkapnya.
Terkait penanganan kasusnya, AKBP Nur Azis mengatakan, sejak terjadinya peristiwa pernikahan manusia dengan seekor kambing pada Minggu, 5 Juni lalu, sebenarnya pihaknya sudah bergerak cepat dengan mencari tahu kejadiannya dengan mendatangi lokasi kejadian di Desa Jogodalu, Kecamatan benjeng, Gresik.
Load more