"Sebenarnya banyak yang bisa kita jual keluar, tapi karena kuantitasnya itu kurang, jadi kita ikut daerah lain untuk ekspornya seperti manggis itu kita ikut Banyuwangi," sesalnya.
Mamik juga menjelaskan pemerintah daerah kesulitan melakukan intervensi kepada petani. Pasalnya, program yang dimiliki masih bergantung dari program pemerintah pusat.
"Kita kesulitan karena program-program pertanian ini bergantung dari programnya pusat. Walaupun kita mengajukan, tapi kalau pusat tidak memberikan ya kita tidak bisa apa-apa, sedangkan APBD kita juga kecil," pungkasnya. (wso)
Load more