Minimnya petani yang berani menanam dalam kondisi cuaca yang tidak pasti disebabkan karena memiliki resiko kegagalan yang cukup besar.
Secara kuantitas produksi, pengaruh cuaca tidak akan mengurangi jumlah daun yang tumbuh. Tapi secara kualitas akan menurun. Sehingga berdampak pada harga jualnya.
"Karena harga ditentukan saat menjelang panen, petani ini khawatir merugi kalau kualitasnya menurun," tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Hairil Diani, saat dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan, target hasil panen tembakau tahun ini mencapai 850 ton.
"Kalau PT IDS itu biasanya butuh tembakau kasturi rajangan. Sedangkan PT AOI itu butuh tembakau white burley,” pungkasnya. (wso/mii)
Load more