Situbondo, Jawa Timur - Ratusan ekor sapi dari Flores, Nusa Tenggara Timur tujuan Jakarta terpaksa dibongkar di Pelabuhan Jangkar Situbondo, setelah kapal LCT (Landing Craft Tank) dihantam ombak setinggi tujuh meter, di Perairan Flores dan memporak-porandakan pakan ternak yang berada di atas kapal.
Akibat cuaca buruk tersebut, kandang pakan yang berada di atas sapi ambruk dan menimpa ke ratusan sapi yang berada di bawahnya. Untuk menghindari matinya sapi, para pemilik sapi yang ikut di kapal, selanjutnya membuang puluhan ton pakan ternak ke laut di Selat Flores atau baru perjalanan semalam dari Pelabuhan Flores.
Tidak hanya itu, para pemilik ternak sapi terpaksa melakukan pembongkaran di tengah jalan, setelah ratusan sapi untuk kebutuhan warga Jakarta untuk Hari Raya Kurban telah dua hari tidak makan.
Menurut pemilik ternak, Haji Jamil, mengatakan akibat cuaca buruk ini pihaknya mengalami kerugian sekitar seratus juta rupiah. Sebab, dirinya harus mengeluarkan beban ongkos untuk biaya angkut sapi menggunakan truk tujuan ke Jakarta.
“472 ekor sapi ini sudah dua hari tidak makan dan terombang ambing di lautan. Perjalanan untuk sampai ke tujuan Jakarta masih kurang enam hari lagi. Untuk menghindari kerugian yang lebih banyak, dirinya terpaksa meminta nahkoda untuk menyandar di Pelabuhan Jangkar, Situbondo,” ujar jamil, Senin (20/6).
Jamil menambahkan, walaupun telah menjalani karantina selama kurang lebih 14 hari dan telah mendapatkan surat kesehatan hewan dari balai karantina di Flores Nusa Tenggara Timur, ratusan sapi sebelum turun dari kapal, petugas melakukan penyemprotan disinfektan ke sapi dan kendaraan pengangkut.
Tidak hanya itu, petugas juga melakukan pemeriksaan ke sejumlah tubuh ternak sapi secara acak, untuk melakukan identifikasi ciri-ciri dari penyakit mulut dan kuku.
Load more