Banyuwangi, Jawa Timur – Mengantisipasi kerusakan jika terjadi tsunami, sebanyak 2.000 bibit mangrove ditanam di pesisir Teluk Pangpang, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Minggu (19/6/2022). Kawasan pantai di tenggara Banyuwangi ini bersinggungan langsung dengan Samudera Hindia. Sehingga rawan diterjang tsunami dan abrasi.
“Abrasi di merupakan salah satu hal yang umum terjadi di Indonesia. Mengatasi masalah tersebut, kami ingin ikut merawat kawasan bibir pantai,” kata Emi Indrawati, relawan penanaman mangrove di Banyuwangi.
Mangrove yang ditanam dipilih jenis Rhyzopora Mucronata. Varietas ini dikenal kokoh dan mampu menghasilkan kandungan oksigen tinggi. Sehingga, mampu menahan serangan abrasi, termasuk memasok udara segar di sepanjang pantai.
“Pohon mangrove juga bisa diolah menjadi makanan dan baik untuk kesehatan. Tentunya, bernilai ekonomis tinggi,” jelas Kepala Pengembangan Bisnis Cabang salah satu bank swasta nasional ini.
Beberapa tahun terakhir, kawasan Teluk Pangpang banyak dilirik para relawan untuk menanamkan bibit mangrove. Kawasan ini juga mulai dikenal sebagai destinasi wisata menarik. Pengunjung bisa berkeliling ke hutan mangrove melewati jembatan bambu. Udaranya segar, bisa melihat hamparan laut ujung timur Jawa.
“Teluk Pangpang ini membutuhkan perhatian yang banyak untuk pelestarian mangrove. Jika ada aksi sosial penanaman mangrove akan sangat membantu,” kata Camat Muncar, Trisetia Supriyanto. Kawasan wisata Teluk Pangpang masuk dalam deretan Taman Nasional Alas Purwo yang dikenal menyimpan kekayaaan hayati. (hoa/rey)
Load more