Banyuwangi, Jawa Timur – Dugaan pencabulan santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, berimbas pada aktivitas ponpes. Ponpes di tengah perkampungan ini mulai sepi aktivitas. Beberapa hari terakhir, pintu gerbangnya selalu tertutup.
Selain sepi, pengelola ponpes mulai mengurangi aktivitas di luar ponpes. Bahkan, papan promosi ponpes yang dipasang di billboard juga dicopot. Padahal, saat ini adalah momen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Biasanya, musim PPDB, ponpes memasang baliho dan billboard sebagai ajang promosi. Sebab, di ponpes ini terdapat pendidikan formal tingkat SMK hingga Perguruan Tinggi.
“Kalau dari pantauan warga, aktivitas ponpes mulai sepi. Pintu gerbang ponpes yang biasanya terbuka, sejak beberapa hari selalu ditutup,” kata DR, salah satu warga yang tinggal di dekat ponpes, Jumat (24/6).
Para orang tua juga banyak yang memulangkan santri dari ponpes. Alasannya, khawatir dengan kejadian tersebut. Para wali santri memilih memindahkan anak-anaknya dengan alasan keamanan. Mereka juga khawatir jika para santri tetap menetap di ponpes.
“Banyak orang tua memindahkan anak-anaknya, kemungkinan demi keamanan. Sebagai orang tua, pasti khawatir,” jelas DR.
Selain ponpes, aktivitas sekolah di lingkungan ponpes ini juga berdampak. Meski, lokasinya berada dalam satu kompleks ponpes.
“Memang satu kompleks, tapi pintu gerbangnya sudah beda. Dahulu memang satu gerbang dengan ponpes,” ujar DR.
Warga berharap kabar miring ini tidak mengganggu nama baik ponpes. Sebab,ponpes ini menjadi ikon, sekaligus kebanggaan warga. Jumlah santrinya juga lumayan banyak.
Pengasuh ponpes berinisial FZ dilaporkan ke Polresta Banyuwangi setelah diduga mencabuli sejumlah santri. Tak hanya santri perempuan, santri laki-laki juga mengaku menjadi korban pencabulan.
Aksi ini diduga terjadi pada Oktober 2021 dan berlanjut hingga Mei 2022. Sedikitnya, 6 orang santri melaporkan peristiwa itu. Dari jumlah ini, dua diantaranya mengaku disetubuhi korban di bawah ancaman. Sayangnya, FZ belum bisa dikonfirmasi. Nomor teleponnya tidak aktif.
Sementara itu, penyidik Polresta Banyuwangi sudah melakukan penyidikan kasus ini. Penyidik juga melayangkan pemanggilan kepada pelaku. (hoa/hen)
Load more