Surabaya, Jawa Timur - Sebanyak 52 orang anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya melaksanakan deklarasi sumpah setia kepada Pancasila dan Republik Indonesia, pada Kamis (30/6) di Gedung Barat Balai Pemuda. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang turut hadir menyaksikan penyataan “taubat” itu mengaku lega.
"Alhamdulilah, sebenarnya ada pendampingan juga terkait dengan mereka setelah kembali deklarasi kepada Pancasila, maka kami dengan Pak Kapolrestabes akan membina bagaimana mereka (Anggota Khilafatul Muslimin) juga menjadi bagian dari warga Surabaya," ungkap Eri dalam pers rilis yang diterima tvonenews.com
Eri memastikan seluruh anggota Khilafatul Muslimin yang telah berjanji setia akan diberi pendampingan pemberdayaan ekonomi, baik itu melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun pemberian lapangan pekerjaan.
"Jadi tidak hanya deklarasi setelah itu selesai. Ada sebagian dari mereka masuk daftar MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), kita berikan pekerjaan. Sama seperti warga Surabaya yang lainnya, kami tidak memperlakukan berbeda," ujar pria yang merupakan Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu.
Bagi Eri, anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya yang telah mendeklarasikan diri setia kepada Pancasila dan Indonesia, berstatus sama dengan warga Kota Pahlawan yang lain. Dengan demikian mereka juga memiliki hak yang sama sebagai Warga Negara Indonesia.
"Karena mereka sudah menyampaikan bahwa dasarnya adalah Pancasila dan NKRI, maka kita menjadi satu bagian yang utuh," tegasnya.
Terkait dengan lembaga pendidikan milik Khilafatul Muslimin di Surabaya, Eri menyebut bahwa lembaga pendidikan mereka tidak menyimpang dari ajaran agama Islam.
Bahkan pihaknya memastikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan PD Muhammadiyah telah melakukan cek keberadaan lembaga pendidikan tersebut.
Load more