Probolinggo, Jawa Timur - Memasuki H-8 Hari Raya Idul Adha, justru membuat sejumlah pedagang sapi di pasar Kotaanyar Kabupaten Probolinggo, mengeluh dan pasrah. Pasalnya dagangannya tidak laku -laku, setelah harga sapi perekornya begitu mahal. Sabtu (2/7/2022).
Syamsudin salah satu pedagang sapi mengatakan, pada tahun ini dagangannya tidak laku seperti hari Raya Kurban tahun sebelumnya. Harga sapi pada H-8 Idul Adha ini sangat mahal, baik sapi jantan maupun sapi bentina.
"Ini semua imbas dari PMK. Sapi untuk kurban saat ini sangat mahal, kami nekat kulakan sapi karena momennya hari raya kurban, ternyata tidak laku," katanya.
Lebih lanjut, Syamsudin menambahkan, saat ini harga sapi terus mengalami kenaikan.
"Harga jual tertinggi sapi jantan Simental atau Limosin dewasa untuk kurban 2022 adalah Rp22 juta. Sedangkan harga beli tertingginya adalah Rp21.500.000. Dan harga jual terendah sapi jantan Simental atau Limosin dewasa untuk kurban 2022 adalah Rp21 juta dan harga beli terendah Rp20 juta. Sementara untuk jenis sapi jantan putih dewasa, harga jual tertinggi untuk kurban 2022 adalah Rp19,2 juta. Sedangkan harga beli tertingginya adalah Rp18,7 juta. Serta untuk harga jual terendah sapi jantan putih dewasa untuk kurban 2022 adalah Rp19 juta dan harga beli terendah Rp18,5 juta," tambahnya.
Kenaikan harga sapi tidak hanya terjadi pada jenis sapi jantan saja, melainkan juga sapi betina untuk kebutuhan kurban di tahun sekarang.
"lni harga sapi betina Limosin dewasa, harga jual tertinggi untuk kurban 2022 adalah Rp18,2 juta, sedangkan harga beli tertinggi Rp17,7 juta. Sementara untuk harga jual sapi betina Limosin dewasa terendah untuk kurban 2022 adalah Rp15,8 juta sedangkan harga beli terendah Rp15 juta. Untuk jenis sapi betina putih dewasa, saat ini harga jual tertinggi adalah Rp16 juta dan harga beli tertinggi Rp15,5 juta. Sapi ini memiliki harga jual terendah Rp11,9 juta dan harga beli terendah Rp11,5 juta," terangnya.
"Tahun ini sangat beda. Sangat sepi pembeli. Harga kulakan sapi mahal, tapi tidak laku. Ini sudah membuat para pedagang rugi besar," pungkas Hatono. (msn/rey)
Load more