Lumajang, Jawa Timur - Gunung Semeru yang berada pada ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut di Kabupaten Lumajang Jawa Timur,hingga saat ini masih mengalami beberapa kali letusan.
"Teramati telah terjadi 8 kali letusan dengan tinggi asap berwarna putih kelabu setinggi kurang lebih 500 hingga 1.000 meter dari puncak kawah, yang condong ke arah barat daya dan utara,"tulis Mukdas Sofian dalam laporan rutinnya, Senin (4/7/2022).
Lebih lanjut dalam laporannya, Sofyan juga menyampaikan bahwa secara visual , gunung Semeru terlihat jelas hingga kabut 0-II. Untuk asap kawah tidak teramati. Untuk cuaca cerah dan berawan hingga mendung, dengan angin bertiup lemah ke arah timur laut, serta suhu udara pada kisaran 21 - 23°C.
Sedangkan, secara kegempaan tercatat telah terjadi 19 kali letusan, amplitudo 11 hingga 24 milimeter dan durasi selama 60 hingga 125 detik. Hembusan terjadi sebanyak 3 kali, amplitudo 5 hingga 8 milimeter dan durasi selama 55 hingga 70 detik. Terekam pula telah terjadi 2 kali tektonik jauh, amplitudo 6 hingga 7 milimeter, S-P 47 hingga 49 detik dan durasi selama 70 hingga 190 detik.
"Untuk status, hingga saat ini gunung Semeru masih berada dalam status Siaga atau level tiga, untuk itu warga dan masyarakat dihimbau tetap waspada dan mematuhi rekomendasi yang telah diberikan,"tegasnya.
Sementara itu, dari hasil pantauan di sekitar Desa Oro - Oro Ombo dan Desa Supit Urang Kecamatan Pronojiwo,yang berada disisi tenggara Gunung Semeru, aktifitas warga tetap terlihat normal. Warga terlihat beraktifitas seperti biasanya baik yang di sawah maupun ladang, termasuk di lokasi tambang pasir Sungai Besuk Kobokan.
Terkait letusan yang terjadi sejak pagi, warga juga mengaku sudah terbiasa. Warga juga mengaku tidak merasakan adanya hujan abu vulkanik.
"Ya , sejak pagi memang beberapa kali keluar letusan dengan asap kelabu, tapi di sini gak ada hujan abu,"kata Hamim, salah satu warga Supit Urang.
Meskipun sudah terbiasa tinggal di kaki Gunung Semeru, Hamim mengaku tetap waspada dengan potensi ancaman bahaya bencananya.
"Yang kita takutkan cuma kalau sedang terjadi hujan lebat di Semeru, takut terjadi banjir lahar atau banjir bandang, soalnya material sisa erupsi masih menumpuk di sana,"pungkasnya. (wso/rey)
Load more