Sementara itu, menyikapi keluhan peternak asal pasuruan Jawa timur ini, Gus Sadad akan mendesak Pemprov Jatim lebih serius dalam menangani PMK. Mengingat wabah PMK menyebabkan banyak peternak kehilangan pemasukan, dan kehilangan hewan ternaknya, karena terserang wabah.
"Kami akan komunikasi dengan Gubernur Jatim dan Dinas Peternakan. Saya kira Pemprov perlu datang dan melihat langsung ke lokasi peternakan warga, agar tahu formula pengobatannya. Apalagi ini sudah pandemi, ini penting agar tidak semakin buruk. Kalau bisa duduk bareng dengan peternak, agar ketemu solusinya," tegas Gus Sadad.
Ketua DPD Gerindra Jatim ini juga menyebut, Pemprov Jatim harus memberikan terobosan dalam penanganan PMK. Karena masuk kategori bencana, maka bisa menggunakan biaya tidak terduga (BTT), agar para peternak ini bisa kembali beraktifitas produksi secara normal.
Hingga 3 Juli 2022, ada sebanyak 136.153 hewan ternak yang terpapar PMK di Jatim. Dari jumlah itu, sebanyak 106.663 ekor masih sakit. Sebanyak 27.721 ekor sembuh, 811 ekor mati dan 988 ekor dipotong paksa. (sha/rey)
Load more