"Semoga permasalahan PMK ini bisa ditangani oleh dinas terkait, dan mau mensosialisasikan kepada masyarakat jika daging yang dijual di pasar adalah jenis daging sapi potong yang sehat," pinta Marwati.
Pedagang daging sapi lain di wilayah Situbondo mengeluhkan hal serupa, seperti yang terjadi di Pasar Panarukan, Situbondo.
“Melemahnya daya beli daging sapi ini, mungkin karena wabah PMK yang sedang marak, sehingga konsumen takut untuk membeli daging sapi. Penurunan daya beli daging sapi ini mencapai 30 hingga 40 persen dari biasanya,” jelas Halimah, pedagang daging sapi di Pasar Panarukan, Situbondo.
Halimah juga mengaku dampak dari PMK sangat dirasakan bagi penjual daging sapi.
“Bukan hanya saya yang mengeluh omzet penjualan daging sapi menurun. Tapi, sesama pedagang daging sapi berkeluh kesah karena menurunnya jumlah konsumen atau pembeli daging sapi yang berkunjung ke pasar. Dampak dari PMK sangat merugikan penjual daging sapi, biasanya ramai, sekarang sepi,” keluh Halimah.
Di pasar saat ini untuk harga daging sapi super per kilonya sebesar 120 ribu rupiah, sementara 100 ribu per kilo untuk daging campuran. Harga ini diperkirakan akan semakin turun menyusul minimnya warga membeli daging sapi akibat wabah penyakit mulut dan kuku yang terjadi di Kabupaten Situbondo. (hso/hen)
Load more