Jombang, Jawa Timur – Demi menangkap satu anak kiai yang diduga melakukan pelecehan seksual, ratusan polisi bersenjata lengkap dikerahkan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah Jombang.
Ratusan polisi bersenjata lengkap bersiaga karena kedatangan mereka mendapat perlawanan dari para santri. Sehingga, hal ini menimbulkan kericuhan.
Kasus anak kiai ini menjadi buah bibir di media sosial dan media massa. Pasalnya, anak kiai yang berinisial MSAT itu masih bisa menghirup udara bebas setelah diduga melakukan pencabulan.
Kasus bermula ketika salah satu santriwati di pesantren tersebut melaporkan pelecehan yang dialaminya pada bulan Oktober 2019.
Laporan tersebut diterima melalui No.LP:LPB/392/X/RES/1.24/2019/JATIM/RESJBG.
Penyidik dari Polres Jombang memproses laporan tersebut. Saat ditangani pihak berwajib, MSAT tidak pernah memenuhi panggilan penyidik.
Oleh karena itu, dia masuk daftar pencarian orang (DPO) dugaan kasus pencabulan.
Polisi pun melakukan jemput paksa, pada Minggu (3/7/2022). Akan tetapi, para santri menghalangi jalannya penjemputan.
MSAT diduga bersembunyi di dalam Ponpes Shiddiqiyah Jombang. Ayah MSAT, Kiai Muhammad Mukhtar Mukthi, malah membela anaknya dan menyebut kalau anaknya merupakan korban fitnah.
Kiai Muhammad Mukhtar Mukthi juga meminta pihak kepolisian untuk tidak menangkap anaknya. (nsi)
Load more