Lumajang, Jawa Timur- Penanganan pemerintah atas merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) perlu segera dilakukan evaluasi. Pasalnya, hingga dua bulan berjalan, wabah ini tidak kunjung mereda.
Padahal, selama ini obat-obatan dan vitamin sudah diberikan. Ditambah banyak pasar hewan sudah ditutup untuk membatasi mobilitas hewan ternak.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengatakan, angka kesembuhan sapi terpapar PMK terbilang lambat progresnya.
"Yang sembuh lambat, dari sakit sampai sehat ini lambat dan hampir semua sama, dulu pernah ada PMK tapi tidak selambat sekarang," kata Thoriq di Kantor Bupati Lumajang, Jumat (8/7).
Proses vaksinasi PMK juga ternyata menemui beberapa kendala di lapangan. Salah satunya banyak peternak yang masih menyatukan kandang sapi yang sakit dengan yang sehat, sehingga petugas kesehatan hewan tidak berani menyuntikkan vaksin. Sebab, hanya sapi yang sudah dinyatakan sehat yang bisa mendapatkan vaksin.
"Vaksin kemarin kita dapat 10 ribu dosis ya, tapi masih banyak peternak itu yang sapinya dicampur, padahal satu kandang kalau ada yang sakit ya potensinya sakit," tambahnya.
Load more