Surabaya, Jawa Timur - Kapal Latih TNI Angkatan Laut KRI Bima Suci berangkat mengarungi samudera, menuju tiga titik di Australia membawa misi perdamaian dunia, Selasa (19/7/2022). Pelayaran perdana 208 personil Taruna angkatan 3 menggunakan KRI legendaris Bima Suci dilepas air mata haru dan bangga keluarga.
Pelepasan keberangkatan di Dermaga Madura Koarmada II ditandai dengan pelepasan tali tambat terakhir KRI Bima Suci secara simbolis oleh Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Selasa (19/7/2022) didampingi Laksda TNI Hutabarat Panglima Koarmada (Pangkoarmada) II dan Laksda TNI Denih Hendrata Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL).
“Pelayaran ini dimaksudkan untuk membentuk karakter prajurit matra laut dan mental kejuangan para Taruna AAL sebagai calon perwira TNI Angkatan Laut,” kata Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono Wakasal saat pelepasan di Dermaga Madura Koarmada II, (19/7/2022).
Pelepasan pelayaran perdana diiringi seremoni tiup terompet, dan beberapa prosesi diatas kapal.
“Pelayaran membawa 208 orang terdiri dari 92 orang ABK dan 102 orang Taruna AAL. Didampingi 14 orang staf latihan, pasukan ini akan berlayar 91 hari,” urainya.
Selama berlayar, para prajurit akan belajar mengenal arah menggunakan rasi bintang, mempelajari instrumen kapal dan menaklukkan ombak serta segala macam hambatan yang akan dihadapi di tengah samudra.
Tak main-main, jarak yang harus mereka tempuh mencapai 11.122 Nm dengan rute pelayaran: Surabaya – Jakarta – Singapura – Sabah (Malaysia) – Tual -Townsville (Australia) – Sydney (Australia) – Cairns (Australia) – Darwin (Australia) dan Bali.
Kapal ini didirencanakan kembali tiba di Surabaya pada 18 Oktober 2022 mendatang. Pelayaran ini mendorong prajurit mempraktikkan semua pelajaran yang telah didapatkan di kampus Bumimoro dengan medan tempur laut.
Sebagai medan juang prajurit matra laut, sekaligus mampu menjadi duta negara dalam menjalankan peran diplomasi guna menambah wawasan tentang pergaulan internasional, serta kondisi sosial masyarakat tempat yang disinggahi.
“Selama singgah di Malaysia, Singapura dan kota-kota di Australia, seluruh personel dan Taruna AAL akan melaksanakan kunjungan kehormatan ke pejabat setempat sekaligus mengadakan promosi wisata dan kebudayaan Indonesia terhadap masyarakat setempat yang disinggahi,” paparnya.
“Saya tinggal di Gresik. Sehari-hari bekerja jadi tukang Kebun. Sangat terharu dan bangga dengan anak berada di antara orang-orang hebat,” ujar Purwono dengan mata memerah menahan air mata haru.
Purwono menuturkan masih tidak percaya, dirinya yang hanya tukang kebun bisa mengantarkan anaknya menjadi seorang prajurit yang mengamankan perairan nusantara.
“Pikiran orang, untuk bisa jadi TNI butuh uang besar. Tapi dengan usaha dan keinginan keras anak saya, ternyata dia bisa,” kata dia.
Purwono berharap, anak laki-laki pertama yang dibanggakannya bisa menjadi prajurit andalan dalam mengamankan perairan laut nusantara. (zaz/rey)
Load more