Magetan, Jawa Timur - Pesawat T-50 i Golden Eagle yang diterbangkan Lettu Pnb Allan Syafitra Indera Wahyudi mengalami kecelakaan jatuh di perbukitan di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan Kabulaten Blora Jawa Tengah, Senin (18/7/2022) malam lalu adalah pesawat jenis LIFT (Lead In Fighter Trainer).
Pesawat buatan Korea Selatan (Korea aerospace Industries) yang dibeli oleh pemerintah Indonesia sebanyak 14 unit pada tahun 2013-2014 lalu ini didesain untuk melatih para penerbang di TNI AU untuk menjadi pilot pesawat tempur kelas berat seperti f-16 dan juga Sukhoi.
Kadispen AU, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menjelaskan spesifikasi pesawat T50i ini hampir sama dengan pesawat tempur lainnya, seperti diantaranya system persenjataan, kemampuan terbang tinggi hingga daya jelajah yang cukup mumpuni.
“Pesawat T-50i Golden Eagle adalah pesawat jenis LIFT (Lead In Fight Trainer) jadi pesawat ini didesain untuk melatih para penerbang menjad pilot pesawat tempur yang lebih berat seperti f-16 dan sukhoi.” Ujar Indan.
Pesawat ini bermarkas di Skadron udara 15, Lanud Iswahyudi Magetan. Siapa sangka bahwa pesawat ini merupakan pesawat yang wajib di kuasai oleh para penerbang di TNI AU untuk menjadi pilot pesawat tempur yang lebih canggih seperti pesawat tempur f-16 hingga Sukhoi.
Jet tempur atau biasa disebut Golden eagle ini memeliki spesifikasi seperti pesawat tempur pada umumnya. Diantaranya mampu terbang dengan kecepatan maksimum 1.837 kilometer perjam, dengan ketinggian jelajah diatas 9 kilometer.
Sementara itu dalam persenjataan, T 50i golden eagle dibekali dengan senjata berkaliber 20 milimeter dan mampu memboyong beberapa senjata ledak, seperti misil air to air air to ground dan juga bom.
“Pesawat ini juga mempunyai kemampuan melakukan misi-misi pesawat tempur, baik udara maupun darat.” Tambahnya.
Sejak pertama kali dirakit oleh KAI,( korea aerospace industries ) pada tahun 1999, pesawat t50i ternyata juga digunakan oleh beberpa negara seperti Irak, Thailand, Turkey Peru dan Filipina. termasuk saat ini yang dimiliki indonesia dengan jumlah 14 unit
Pesawat ini juga sering dipakai oleh para penerbang di Lanud Iswahyudi untuk latihan terbang malam atau Night Tactical Intercept bersama pesawat lainya. Tujuanya untuk melatih kesiap siagaan para penerbang dalam menjaga NKRI baiik dalam bentuk patroli malam maupun penyergapan apabila ada pesawat penyusup masuk ke wilayah udara RI pada malam hari.
“ Seperti yang dilakukan Lettu Allan saat sebelum kecelakaan kemarin adalah latihan untuk melatih para penerbang dalam melakukan penyergapan pesawat musuh yang menyusup ke wilayah udara negara Indonesia. Lanjutnya .
Meskipun dalam latihan ya berjalan lancar itu akhirnya saat hendak mendarat ke pangkalan tiba-tiba pilot menyebut “Blind” pada pukul 19.30 WIB.
Karena insiden jatuhnya pesawat diperbukitan Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora JawJaTengah, Kini pesawat t50i terpaksa diistirahatkan dulu selama proses investigasi berlangsung oleh Badan Penyelidik Kecelakaan Pesawat udara (BPKP).
TNI AU juga masih menunggu hasil penyelidikan black box yang sudah ditemukan oleh tim rescue gabungan/ selasa kemarin. (Men/ppk)
Load more