Gresik, Jawa Timur - Pasca peristiwa seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kotamobagu, Sulawesi Utara berinisial BT (13), diduga tewas setelah dibully dan dianiaya temannya, Minggu (12/6), ratusan siswa sekolah dasar di Kabupaten Gresik melakukan aksi tolak bullying dengan menggelar deklarasi lawan bullying di halaman sekolah, Jumat (22/07).
Pada deklarasi lawan bullying yang dilakukan saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) itu, satu-persatu siswa membubuhkan cap tangan ke kain, setelah sebelumnya tangannya dicelupkan ke cat warna-warni. Harapannya, tidak ada lagi aksi bullying di sekolah.
"Atau bisa jadi anak-anak masih belum paham bullying itu yang seperti apa, jadi perlu pemahaman sedari dini agar bisa menghindari dan meningkatkan kepedulian anak-anak," katanya, Jumat (22/7).
Oleh karena itu, siswa-siswi baru diajak untuk menyatakan komitmen bersama untuk melawan bullying. Ditandai dengan memberikan stempel telapak tangan berwarna-warni di papan anti bullying.
Setelah melakukan stempel tangan anti bullying, siswa-siswi diajak untuk berkeliling mengenal lingkungan sekolah dengan menaiki kereta kelinci. Seluruh siswa bersemangat dan girang. Bahkan Ashraf Abu Bakar (1 As Salam) tidak mau turun dari kereta kelinci.
Khoiro mengatakan diharapkan siswa-siswi kelas satu bisa mengenal bagaimana lingkungan di sekolah barunya.
Load more