Gresik, Jawa Timur - Terpidana kasus korupsi Alokasi Dana Desa (ADD), Mat Jai, mantan Kepala Desa (Kades) Dooro, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik akhirnya dijebloskan ke penjara, Senin (25/7/2022).
Penjemputan paksa dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB. Untuk kelancaran eksekusi, pihak Kejaksaan Gresik meminta bantuan pihak kepolisian dan TNI.
"Alhamdulillah proses eksekusi berjalan kondusif, tidak ada kendala signifikan. Juga tidak ada perlawanan dari terpidana atau pihak manapun," kata Kasi Pidsus Kejari Gresik Alifin Nurahmana Wanda.
Dikatakan Alifin, mantan kades itu terpaksa dijemput lantaran berulang kali mangkir. Padahal, pihak Kejari Gresik telah memberikan tenggat waktu pada 15 Juli lalu, sesuai janji terpidana untuk secara kooperatif menyerahkan diri.
"Namun, terpidana tidak kunjung datang atau memberikan konfirmasi lebih lanjut. Sehingga eksekusi badan terpaksa dilakukan," tegas Alifin.
Usai dieksekusi, Mat Jai langsung dijebloskan ke Rutan Kelas IIB Gresik. Mat Jai akan menjalani hukuman selama dua tahun penjara dikurangi masa penahanan. Serta denda Rp50 juta subsider 3 bulan penjara. Termasuk, mengganti kerugian negara sebesar Rp253 juta.
"Yang bersangkutan sudah mengganti kerugian negara. Sehingga tinggal menjalani sanksi pidana," jelasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, terpidana Mat Jai diseret ke meja hijau Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya karena telah melakukan tindak pidana korupsi penyalahgunaan anggaran Desa Dooro tahun 2016 dan 2017. Proses hukum pun berlangsung cukup panjang, bahkan sampai pada tahap kasasi.
Pada sidang tingkat pertama, terpidana divonis hukuman penjara selama 1 tahun dan denda Rp 50 juta subsidair 3 bulan. Di tingkat banding, Majelis Hakim menambah hukuman menjadi 1 tahun 6 bulan serta denda Rp 50 juta subsider 3 bulan kurungan. Nah pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung menolak kasasi Mat Jai dan menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Surabaya. (mhb/ebs)
Load more