Banyuwangi, Jawa Timur – Menjelang pertemuan G-20, pengamanan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, mulai diperketat. Polisi bersama TNI menambah pasukan untuk mengamankan pintu masuk ke Bali. Targetnya, mengantisipasi masuknya pengacau yang akan membuat kegaduhan selama gelaran internasional tersebut.
Ketatnya pengamanan dilakukan dengan menyekat seluruh penumpang yang masuk pelabuhan. Identitas penumpang diperiksa, termasuk barang bawaan. Mobil boks pengangkut barang juga tak luput dari pemeriksaan.
“Peningkatan pengamanan kita lakukan jauh hari sebelum kegiatan G-20. Ini mengantisipasi kemungkinan pengacau menyiapkan kegiatan di Bali, skrining penumpang diperketat,” kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Deddy Foury Millewa, Rabu (27/7).
Pengamanan yang dilakukan jauh hari ini bukan tanpa alasan. Salah satu pertimbangannya, pelaku bom Bali merencanakan aksinya tiga bulan lebih, sehingga dengan pengamanan yang ditingkatkan jauh sebelum G-20 bisa mengantisipasi aksi serupa terjadi lagi.
Peningkatan pengamanan ditandai dengan penambahan pasukan di Pelabuhan Ketapang. Sebanyak 160 personel disiagakan selama 24 jam. Polisi juga membuat pos khusus pengamanan. Selain Pelabuhan Ketapang, peningkatan pengamanan juga dilakukan di pelabuhan rakyat yang bersinggungan dengan Selat Bali. Pelabuhan rakyat ini dikhawatirkan menjadi lintasan pengacau masuk ke Bali.
“Kita sebar personel di pelabuhan – pelabuhan rakyat. Begitu ada yang mencurigakan, bisa terdeteksi dengan cepat,” pungkasnya.
Sesuai rencana, ajang G-20 akan digelar Oktober mendatang. Gawe besar ini akan dihadiri sejumlah pemimpin dunia dan delegasi asing. (hoa/hen)
Load more