Denpasar, Bali - Perhelatan KTT G20 yang akan digelar bulan November di Pulau Bali membuat pemerintah segera mempersiapkan sejumlah proyek pembangunan yang akan dikunjungi kepala negara dan delegasi peserta KTT G20. Salah satunya, Pelabuhan Sanur, yang berada di Denpasar Selatan yang ditinjau oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Rabu (27/7).
Menhub mengatakan, bahwa dirinya melakukan peninjauan ke Pelabuhan Sanur untuk memastikan kesiapan pelabuhan tersebut bagi anggota KTT G20 yang akan menyebrang ke Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.
"Saya, mengunjungi Pelabuhan Sanur untuk memastikan bahwa pelabuhan ini sudah baik dalam kesiapan untuk pengunjung G20, agar bisa menuju Nusa Penida dengan baik," kata Budi, saat meninjau Pelabuhan Sanur bersama Gubernur Bali Wayan Koster, Rabu (27/7).
Ia juga menyebutkan, bahwa Bali adalah salah satu destinasi utama dan Presiden Jokowi meminta dirinya untuk mengawal pembangunan di Bali agar tetap bisa leading sebagai tujuan wisata utama.
Selain itu, pihaknya menyatakan bahwa saat ini penerbangan menuju ke Pulau Bali sangat ramai dan itu menunjukkan daya tarik Bali sebagai destinasi wisata sangat luar biasa.
"Saya sempat dengan beberapa wisatawan. Mereka, begitu enjoy dan gembira bisa sampai di Bali dan kita harus melayani dengan baik. Oleh karenanya, saya pesan kepada Bapak Gubernur nanti pada saat ini dioperasikan, kita cari tim pelayan yang terbaik, kita kurasi toko-toko atau cafe yang ada di sini dan jadi satu keunggulan dari Bali," ujarnya.
"Progres pembangunan ini, sudah mencapai 87 persen dan dipastikan bulan September selesai," ujarnya.
Gubernur Koster juga berucap, pihaknya mewakili pemerintah dan masyarakat Bali mengucapkan terimakasih kepada Menhub Budi yang berkenan memenuhi usulan untuk membangun Pelabuhan Sanur yang akan mempermudah masyarakat dan wisatawan menyebrang ke Pulau Nusa Penida.
Menurutnya, selama ini masyarakat yang akan menyebrang ke Pulau Nusa Penida lewat Pelabuhan Sanur sangat kesulitan. Mereka harus membuka sepatunya agar tidak basah bila harus naik ke kapal dan menjinjing kain pakaian di kaki agar tak basah.
"Karena sejak Bali ada, sejak berabad-abad orang nyebrang ke Nusa Penida itu sangat sulit harus angkat kain kaki dan segala macam tidak ada yang pakai sepatu. Kalau ke Nusa Penida, tidak ada yang pakai sepatu karena harus dibuka sepatunya," ujarnya.
"Nanti, kalau pelabuhan ini selesai saya kira akan menyebrang dengan nyaman ke Nusa Penida. Ada keperluan sehari-hari tangkil ke Pura Dalem Ped Nusa Penida, ada juga yang memang berwisata ke Nusa Penida dan aktivitas kehidupan sehari-hari untuk ke Nusa Penida," jelasnya.
Gubernur Koster juga mengungkapkan, bahwa dibangunnya Pelabuhan Sanur adalah suatu kebanggaan buat masyarakat Bali karena sebuah pembangunan infrastruktur yang monumental di Bali.
"Baru pertama berhasil kita laksanakan karena selama ini masyarakat begitu tidak nyaman menyebrang ke Nusa Penida. Sekarang sudah bagus, tinggal menunggu waktu di Bulan September selesai," ujarnya.
"Begitu selesai, kita akan menata keseluruhan kawasan ini supaya rapi semua. Termasuk, pedagangnya tadi kita lihat (warung) seperti bedeng. Jadi, kita harus dirapikan supaya kawasan ini secara keseluruhan cantik dan indah menjadi kawasan baru dan destinasi baru, tidak saja fasilitas penyebrangan ke Nusa Penida," ujarnya. (awt)
Load more