Jawa Timur - Ribuan ikan mujaer dan nila di Ranu Klakah, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tiba-tiba muncul dengan kondisi menggelepar ke atas permukaan air.
Warga setempat menyebutnya dengan fenomena koyo atau ikan mabuk. Hal ini memang kerap terjadi hampir setiap tahun di Ranu Klakah. Terakhir kali fenomena koyo ini muncul yakni pada Agustus 2020.
Supardi, salah seorang nelayan mengatakan fenomena ini awalnya diketahui oleh salah satu pemilik karamba di Ranu Klakah.
Saat itu sang pemilik karamba sedang mengecek ikan budi dayanya. Ia melihat ikan-ikan miliknya muncul ke permukaan. Setelah mengamati kondisi sekitar ternyata ikan sudah banyak yang muncul ke permukaan.
Kabar munculnya fenomena koyo ini cepat menyebar ke masyarakat. Banyak orang berbondong-bondong mendatangi ranu untuk mencari ikan. Ada yang menggunakan jaring, tombak dan senapan angin.
Saat fenomena ini terjadi, cara apapun yang digunakan untuk mencari ikan akan sangat mudah dilakukan. Sebab, ikan-ikan tersebut dapat terlihat dengan mudah.
"Banyak yang cari ikan, dikonsumsi juga aman, selama ini belum pernah muncul kabar apa-apa setelah orang mengkonsumsi ikan ini," tambahnya.
Dampak mudahnya tangkap ikan pada saat koyo ini, membuat tepian danau ramai didatangi lapak penjual ikan dadakan.
Sementara, Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Joko Sambang mengatakan, fenomena ini lumrah terjadi di Ranu Klakah.
Biasanya, akan terjadi setiap pertengahan tahun saat hawa dingin terjadi. Namun, beberapa orang meyakini fenomena ini disebabkan dasar ranu mengeluarkan gas belerang dari Gunung Lemongan sehingga membuat ikan mabuk.
"Informasi yang kami terima, Kamis dini hari koyo muncul di Ranu Klakah, biasanya akan muncul selama dua atau tiga hari, ini lumrah terjadi di Ranu Klakah," ucapnya. (wso/ree)
Load more