Banyuwangi, Jawa Timur – Paus yang terdampar dan mati di Selat Bali, tepatnya di Pantai Bulusan, Kalipuro, Banyuwangi, akan dikuburkan secara layak. Sebelum dikubur, bangkai paus akan diautopsi. Tujuannya, untuk mengetahui penyebab terdamparnya mamalia laut tersebut.
Petugas yang akan melakukan autopsi didatangkan dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Banyuwangi. Autopsi ini juga untuk memastikan penyebab matinya paus tersebut.
“Jadi, apakah mati karena penyakit atau faktor lainnya. Nanti akan ada proses autopsi,” kata Kasatpolair Polresta Banyuwangi, Kompol Ade Masyhur disela proses evakuasi bangkai paus, Selasa (2/8).
Proses evakuasi juga dipercepat. Sebab, mengejar air laut yang mulai surut. Jika air surut, dipastikan menyulitkan proses menarik bangkai paus dari lokasi terdampar. Petugas mengerahkan tugboat untuk menarik bangkai paus. Kemudian, dibawa ke pesisir milik Pelabuhan ASDP Ketapang. Di tempat ini, bangkai paus akan dilakukan autopsi. Setelah itu, dikuburkan.
“Yang bisa menarik hanya tugboat, karena ukuran bangkai paus sangat besar dan berat,” jelas perwira kelahiran Ternate tersebut.
Seekor paus sperma terdampar di Pantai Bulusan, Banyuwangi, Senin (1/8). Tubuh paus tersangkut dermaga kayu milik salah satu hotel. Setelah dilakukan proses evakuasi, paus yang datang dari Samudera Arktik kutub utara ini akhirnya mati. (hoa/hen)
Load more