Banyuwangi, Jawa Timur – Terdamparnya paus sperma yang akhirnya mati di pesisir Bulusan, Kalipuro, Banyuwangi, membawa kepercayaan tersendiri bagi nelayan setempat. Mereka meyakini kejadian ini sebagai pertanda akan muncul peristiwa besar. Kepercayaan ini bukan tanpa alasan. Sebab, peristiwa ini bukan yang pertama kali terjadi.
“Kalau dulu, begitu ada ikan paus terdampar dan mati, akan ada peristiwa besar. Kalau sekarang, kita tidak tahu,” kata Misnari, salah satu nelayan di Pantai Bulusan, Banyuwangi, Selasa (2/8).
Nelayan berharap, terdamparnya paus sperma kali ini tidak membawa peristiwa buruk. Sebaliknya, membawa keberuntungan. Sebab, kejadian serupa pernah dialami para nelayan. Ketika ada paus terdampar, beberapa hari kemudian tangkapan ikan melimpah.
“Ini yang kami harapkan. Sekarang kan paceklik ikan,” jelas Sujarno (40), nelayan lainnya.
Para nelayan juga berharap, bangkai paus yang terdampar bisa dikuburkan secara layak, sehingga tak memicu kekhawatiran nelayan yang beraktivitas di lokasi. Versi nelayan, sebelum ditemukan terdampar, ikan paus itu sudah terlihat di sekitar Selat Bali sejak tiga hari. Sejumlah nelayan sempat melihat penampakan ikan paus tersebut di sekitar laut utara Selat Bali.
“Ternyata, Senin sore sudah menepi dan terdampar,” jelasnya.
Seekor paus sperma (sperm whale) terdampar di Pantai Bulusan, Banyuwangi, Senin (1/8) sore. Tubuh paus ini tersangkut dermaga kayu milik salah satu hotel. Setelah dilakukan evakuasi, paus yang datang dari Samudera Arktik kutub utara ini akhirnya mati. Bangkai paus akan dikuburkan di areal lahan milik pelabuhan ASDP Ketapang. Sebelum dikubur, bangkai paus akan diautopsi. (hoa/hen)
Load more