Banyuwangi, Jawa Timur – Petugas Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar akhirnya berhasil mengautopsi bangkai paus sperma yang terdampar di pesisir Bulusan, Banyuwangi, Selasa (2/8/2022) malam. Sayangnya, karena terganjal cuaca yang gelap, proses autopsi belum bisa maksimal. Hingga malam, petugas baru berhasil memotong rahang bawah mamalia raksasa itu.
Pemeriksaan ini dilakukan setelah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berhasil memotong bagian tubuh paus. Pertama, petugas memotong bagian rahang bawah. Proses pemotongan dengan gergaji mesin ini berlangsung dramatis. Butuh sekitar satu jam. Begitu terpotong, rahang raksasa ini harus diangkat menggunakan ekskavator.
Ketika diukur, panjang rahang paus tersebut mencapai 3 meter. Terdapat 48 gigi. Masing-masing, deretan kanan 23 gigi dan deretan kiri 25 gigi. Diduga, ada gigi yang sudah tanggal karena faktor usia. Rata-rata, gigi paus ini berdiameter 8 centimeter.
"Kita akan cek total bagian tubuh paus ini untuk mengetahui usia dan penyebab kematiannya,” kata salah satu dokter hewan yang terlibat proses autopsi.
Karena kondisi gelap, hanya bagian rahang dan kepala yang berhasil diautopsi. Rencananya, pemeriksaan akan dilanjutkan, Rabu (3/8/2022) pagi. Usai diautopsi, bagian paus yang sudah terpotong langsung dikuburkan. Petugas membuat lubang besar di dekat pantai untuk menguburkan bagian tubuh paus.
“Selain untuk kepentingan autopsi, pemotongan tubuh paus ini untuk memudahkan evakuasi ke daratan, lalu dikubur,” kata Kepala BPBD Banyuwangi, Ilham Nuzuli.
Load more