"Ini tidak mudah, harus terus digenjot. Upaya ini bisa dilakukan dengan adanya dukungan dari semua pihak," ungkap Wagub Emil seusai menghadiri Rapat Kerja Penurunan Stunting bagi 12 Provinsi Prioritas bersama Wakil Presiden RI KH. Ma'ruf Amin di Istana Wakil Presiden Jakarta Pusat, Kamis (4/8) siang.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), Target dan Capaian Prevalensi Stunting di Jawa Timur dari tahun 2019 hingga 2021 terus mengalami penurunan. Walaupun belum sampai menyentuh target tahunan, namun tercatat menurun dari 26,86% pada 2019 menjadi 25,64% pada 2020. Kemudian menjadi 23,5% pada tahun 2021.
Oleh sebab itu, mengacu pada hasil raker yang dipimpin oleh Wapres Ma'ruf Amin, Wagub Emil menuturkan bahwa perlu adanya update data stunting yang _riil_ dan sesuai dengan yang ada di masyarakat. Data stunting, diharapkan bukan lagi hanya mengandalkan survey statistik, tetapi benar-benar sesuai dengan alamat dan nama dari subjek-subjek yang akan intervensi.
"Mulai dari remaja putri, yang harus kita pastikan jangan sampai anemia. Ibu hamil hingga anak anak balita usia dua hingga lima tahun," tuturnya.
"Yang termasuk juga adalah kedisiplinan untuk menghadiri bulan penimbangan," imbuh Emil Dardak.
Load more