“Segalanya udah dilakukan mas mulai dari semprot, kasih pupuk juga sudah, bahkan ini lahan juga dibuatkan saluran pembuangan air agar tidak becek tapi hasilnya ya tetep aja begini,” keluh Suharto.
Meski kondisinya demikian, namun yang sangat disayangkan para petani adalah tidak adanya petugas lapangan atau pegawai pertanian dari dinas terkait ataupun dari pihak pemerintah, sehingga para petani saat ini bingung mencari solusi.
“Jadi keluhan saya sekarang ini mbok ya PPL atau dinas ntah pemerintah itu datang, terus dilihatlah biar diteliti ini itu karena alam atau memang penyakit. Sekarang itu petani semua pasrah sudah gak bisa apa-apa,”pungkas Suharto.
Saat ini para petani hanya bisa berharap pemerintah setempat turun tangan membantu beban mereka, minimal memberikan solusi, apalagi modal yang mereka gunakan pada musim tanam kedua ini adalah hasil pinjaman dari bank. Sehingga beban para petani saat ini bertambah. Selain gagal panen, tidak ada penghasilan yang diharapkan ditambah tanggungan angsuran pinjaman di bank. (men/hen)
Load more