Batu, Jawa Timur - Tradisi Bantengan Nuswantoro dan Sambung Roso di Kota Batu, di bulan Sura atau Muharram, setelah dua tahun berhenti akibat pandemi Covid-19 kembali digelar, Minggu (7/8).
Bantengan Nuswantoro di Kota Batu diikuti para pecinta kesenian tradisional bantengan se Jawa Timur. Sebanyak 1000 banteng adu kebolehan dan bergaya. Masing-masing bantengan diawaki dua seniman.
Menurut Nurrohman, kreasi kesenian tradisional bantengan ini tidak hanya diikuti oleh peserta dari Kota Batu saja, tapi juga dari Mojokerto, Jombang, dan daerah di Jawa Timur lainnya. Ratusan tim atau kurang lebih 1000 banteng ikut dalam kegiatan ini.
Diharapkan, kegiatan ini dapat terus dilaksanakan dan ditingkatkan kualitas penyelenggaraannya. Sebab, kegiatan semacam ini juga bisa mempromosikan Kota Batu dengan segala potensinya, baik untuk sektor pertanian, tradisi daerah maupun pengembangan sektor pariwisata.
"Ini luar biasa bagus untuk pengembangan dan pemanfaatan potensi pariwisata di Kota Batu. Kearifan budaya lokal yang harus kita lestarikan. Ini bukan hanya sekedar kemeriahan, tapi sebagai simbol persatuan dan kerukunan masyarakat," jelas Nurrohman. (eco/hen)
Load more