Banyuwangi, Jawa Timur - Pecinta seafood belum lengkap jika tidak berkunjung ke Banyuwangi. Kabupaten ujung timur Jawa ini menawarkan sentra kuliner ikan bakar. Namanya pusat ikan bakar Kampung Mandar, hanya 10 menit dari pusat kota. Ikannya segar dan harganya murah. Istimewanya lagi, pengunjung bisa memilih aneka sambal yang disukai.
Tak butuh waktu lama untuk menjangkau pusat ikan bakar Kampung Mandar ini. Lokasinya strategis, bersinggungan dengan kawasan Wisata Pelabuhan Boom yang eksotik.
Memasuki kawasan pasar ikan, deretan pedagang berjajar rapi. Mereka dengan ramah menyapa, menawarkan aneka jenis ikan yang tersimpan di kotak sterofoam. Ikannya benar-benar fresh, baru turun dari laut.
Aneka ikan ini hasil tangkapan nelayan setempat, jadi harganya sangat murah. Karena masih baru, rasa ikannya tak diragukan. Gurihnya membuat ketagihan.
Begitu masuk kawasan pasar ikan, pengunjung bisa memilih beragam jenis ikan yang ditawarkan. Lalu, memilih sambal dan aneka bumbu yang disukai. Tak hanya ikan segar, pengunjung bisa memilih beragam lobster. Harganya juga tak kalah murah.
Puas memilih ikan, pengunjung bisa bersantai, menunggu ikan dibakar di warung-warung yang berjajar di sepanjang dermaga. Hamparan hutan bakau menambah suasana makin eksotis. Membuat rasa lapar bertambah kencang.
“Konsep pasar ikan bakar ini adalah memberdayakan nelayan dan warga. Ikan dari nelayan dibeli pedagang, kemudian dijual dengan harga murah dengan aneka masakan,” kata Hilman, salah satu pedagang, Selasa (9/8).
Pasar seafood Mandar ini menjadi salah satu destinasi andalan Banyuwangi. Wisatawan bisa mampir sembari menikmati city tour di sore atau malam hari. Kawasan ini buka mulai pagi hingga tengah malam. Sebelumnya, kawasan ini adalah perkampungan nelayan. Pemkab Banyuwangi kemudian menyulapnya menjadi kawasan wisata kuliner. Setiap tahun, Pemkab mempromosikannya dengan Festival Fish Market.
Tak hanya olahan ikan, kawasan ini menawarkan beragam kuliner khas pesisir. Seperti, kerupuk ikan, abon, sambal cumi, rengginang ikan, hingga sirup dan dodol rumput laut. Ada juga, brownies mangrove dan teh dari bunga mangrove.
“Ini bagian memberdayakan kaum perempuan di pesisir. Tidak hanya menggantungkan dari hasil melaut, tapi mengolah aneka makanan laut,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani. (hoa/hen)
Load more