Malang, Jawa Timur - Menyambut HUT Arema FC ke-35, empat ruas jalan yang ditutup, titik pusat perayaan di pusatkan dikawasan Kayutangan Haritage atau Jalan Basuki Rahmad, Kota Malang.
Dia juga mengatakan untuk rekayasa arus lalu lintas bakal diberlakukan penutupan mulai 10 Agustus 2022 pukul 19.00 WIB sampai 11 Agustus 2022 dini hari.
Rekayasa arus lalu lintas, kata Yoppi akan diberlakukan selama penutupan empat ruas jalan tersebut. Sehingga arus lalu lintas dapat berjalan normal.
Rekayasa lalin yang diterapkan adalah untuk kendaraan dari arah utara ke selatan bisa melintas di Jalan Jaksa Agung Suprapto dan berbelok ke kanan menuju Jalan Buring dan ke Jalan Bromo.
Sementara, kendaraan melintas dari arah selatan ke utara dapat melalui Jalan Hasyim Asyari berlanjut ke Jalan Ijen.
Atau menuju Jalan Hasyim Asyari kemudian berlanjut ke Jalan Arif Rahman Hakim selanjutnya menuju Alun-Alun Merdeka Utara berlanjut ke Jalan Merdeka Timur menuju Jalan Agus Salim dan Jalan Gatot Subroto.
Lalu kendaraan dari Jalan Zainul Arifin ke barat diarahkan ke kiri menuju Jalan Merdeka Timur.
Selain rekayasa lalu lintas, Polresta Malang Kota juga menyiapkan kantong-kantong parkir bagi Aremania ataupun masyarakat yang ingin hadir di Kayutangan Heritage saat perayaan HUT Arema FC.
"Kami siapkan enam kantong parkir, yaitu area parkir Stadion Gajayana, Jalan Pattimura, Alun-Alun Merdeka, kawasan Jalan Pajajaran, dan Korem 083 Baladhika Jaya atau di Jalan Bromo Selatan. Sementara khusus panitia dapat memarkir kendaraan di Kodim 0833/Kota Malang," beber Yoppi.
Demi kelancaran arus lalu lintas, Polresta Malang Kota juga akan melakukan pengawalan Aremania dan Aremanita yang datang dari luar kota.
Sejumlah personel akan disiapkan di tapal batas Kota Malang hingga menuju kawasan Kayutangan Heritage. Yoppi berharap adanya pengertian dari masyarakat terkait kegiatan tersebut.
Sehingga, dapat menggunakan jalur-jalur alternatif selama pengalihan arus lalu lintas dampak penutupan empat ruas jalan.
"Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan jalur-jalur alternatif, agar tidak terjebak kepadatan. Lebih baiknya bila tidak memiliki keperluan penting atau urgent tak keluar rumah. Kami berharap adanya pengertian dari masyarakat," pungkas Yoppi. (eco/ade)
Load more