Surabaya, Jawa Timur - Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Jerry Sambuaga optimis jika kinerja ekspor Indonesia hingga akhir tahun 2022 akan mencapai lebih dari US$ 40 miliar.
Optimisme tersebut seiring dengan tingginya pencapaian kinerja perdagangan Republik Indonesia secara menyeluruh hingga bulan Juni 2022 yang mencapai US$ 24,89 miliar, melebihi pencapaian di Desember 2021 sebesar US$35,34 miliar.
"Ini angka tertinggi sepanjang sejarah karena bisa melewati realisasi perdagangan Indonesia di Desember 2021 yang mencapai US$ 35,34 miliar. Dengan asumsi surplus satu bulan mencapai US$ 3 miliar," kata Jerry Sambuaga saat acara B20 Side Event InaGRO Business Forum 2022 yang dimoderatori oleh Wakil Ketua Umum Bidang Pertanian dan Hortikultura Kadin Jatim Edi Purwanto.
Business Forum digelar dalam rangkaian InaGRO Expo 2022 oleh Kadin Jatim di Grand City Surabaya, Kamis (11/8). Hadir juga sebagai pemateri Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Pusat, Yadi Sofyan Noor dan perwakilan dari pupuk Indonesia Surahmat Wiji Widodo.
Pencapaian kinerja perdagangan yang cukup tinggi tersebut menunjukkan bahwa kinerja industri perdagangan Indonesia dalam kondisi yang kondusif dan sangat baik, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, bahwa perdagangan harus terus surplus.
"Akan kita pertahankan dan kita tingkatkan bahkan kita yakin rekornya akan melebihi dari tahun lalu," katanya.
Jerry juga menegaskan bahwa kondisi geopolitik dunia yang tidak stabil akibat terus berlangsungnya perang antara Rusia dengan Ukraina memang memiliki ekses kepada suplai change, komoditas, minyak dan sebagainya, yang akan memberikan dampak pada distribusi dan produksi.
Dari sisi perjanjian dagang, Indonesia telah menandatangani sekitar 26 perjanjian dagang sebagai representasi dari benua Asia, Eropa, Afrika dan Amerika.
"Kita dalam skala meningkatkan ekspor luar negeri, salah satunya adalah maksimalisasi perjanjian dagang, mencari terobosan baru produk lain, seperti produk digital," katanya.
Ketua Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto mengapresiasi ekspor yang dilakukan para pelaku usaha. Kadin Jatim sendiri terus mendorong peningkatan ekspor itu termasuk komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan.
"Tiga sektor itu menjadi andalan Jawa Timur karena potensinya yang sangat besar," ujarnya.
Selama ini Kadin Jatim ditugasi untuk melakukan percepatan ekspor pasca pandemi Covid-19 melalui Export Center.
“Kita ditarget bisa mengekspor segala komoditas Jatim sebesar US$ 100 juta di 2022 ini," tukasnya.
Harapannya dengan peningkatan ekspor Jatim ini bisa mendongkrak perekonomian. Karena ekspor ini jadi variabel penting pertumbuhan ekonomi di Jatim. (sha/hen)
Load more