Ngawi, Jawa Timur – Benteng Van Den Bosch peninggalan masa penjajahan Belanda yang kini tengah dalam proses revitalisasi mampu mengundang kekaguman siapapun yang melihatnya. Benteng Van Den Bosch berada di Jalan Untung Suropati, Kelurahan Pelem Kota Ngawi.
Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan, Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengunjungi benteng ini, setelah melakukan kunjungannya di Markas Yon ARMED 12 Kostrad Ngawi, Senin (15/8) dalam rangka pengecekan alutsista meriam 155 mm caesar buatan PT Nexter Perancis. Pengecekan ini dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan alutsista tercanggih milik TNI AD.
Melihat keindahan Benteng Van Den Bosch, menurutnya kemegahan bangunan khas Eropa ini setelah dilakukan revitalisasi oleh Kementrian PUPR.
“Saya dulu pernah kesini tapi kondisinya masih acak-acakan, sekarang sudah tertata bagus dan ini adalah suatu upaya pemerintah daerah dibantu oleh pemerintah pusat dan hasilnya sangat bagus untuk menghidupkan kembali cagar budaya yang merupakan sejarah kelam yang harus dilihat oleh generasi mud,” kata Untung.
Benteng yang berlokasi strategis di pertemuan dua sungai besar antara Bengawan Solo dan Bengawan Madiun ini, adalah bangunan bersejarah peninggalan Jenderal Van Den Bosch tahun 1839, langsung di bawah VOC Belanda yang pernah ditempati oleh Batalyon Armed 12 sebagai kantor.
Namun saat ini Batalyon Armed 12 Kostrad Ngawi hanya bersifat ikut membantu merawat cagar budaya dan setelah dilakukan revitalisasi, benteng Van Den Bosch atau yang lebih dikenal dengan nama Benteng Pendem mampu menjadi sebuah ikon yang bisa mengangkat nama Kabupaten Ngawi sebagai kota salah satu tujuan wisata sejarah di Jatim, selain Museum Manusia Purba Trinil.
“Saya hanya berpesan kepada pemerintah daerah dalam hal ini Pak Bupati, yang bisa berkomunikasi dengan pemerintah pusat, bahwa ini adalah salah satu kekayaan budaya, cagar budaya milik kita, mungkin nantinya bisa dikelola lebih baik,” imbuhnya.
Load more