Malang, Jawa Timur - Merayakan kemerdekaan bisa dilakukan dengan berbagai cara.Salah satu yang unik digelar oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui UMM Fashion Show dan Fashion Kids.
Acara yang dilaksanakan pada 17 Agustus ini diwarnai dengan beragam kostum dan pakaian adat dari puluhan peserta. Menariknya, mereka memamerkan baju dan berpose di atas jembatan GKB I Kampus Putih UMM.
UMM Fashion Kids diselenggarakan bagi anak-anak sekolah dasar (SD). Puluhan anak SD dari Malang bersaing untuk mendapatkan hadiah. Sementara UMM Fashion Show diperuntukkan bagi para sivitas akademika UMM yang ingin tampil dengan kostum terbaiknya.Para peserta bisa mendaftarkan diri secara individu atau berpasangan.
Salah satu juri fashion show, dr Yulia Merita Putri menjelaskan bahwa kegiatan ini semakin menarik karena dimeriahkan pula oleh mahasiswa asing dari berbagai belahan dunia. Antusiasme para peserta juga sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari pernak-pernik kostum yang mereka tampilkan saat acara.
Para peserta terlihat sangat serius untuk mengikuti lomba ini. Mereka mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. Terhitung ada hampir 100 peserta yang turut berkompetisi,” tambahnya.
“Berkat acara ini, mahasiswa asing menjadi tahu pakaian adat masyarakat Indonesia. Mereka bahkan bisa menyebutkan masing-masing pakaian adat yang diwakilinya. Mungkin sekarang hanya terbatas pada fashion, namun ke depannya akan merambah ke budaya-budaya lain sehingga lebih variatif,” kata dosen asal Jember ini.
Hal serupa juga disampaikan salah satu guru pendamping dari SD, Dian Ulfatun Nur. Ia menilai UMM Fashion Kids menjadi wadah memupuk kepercayaan diri anak-anak, pun dengan pengembangan minat dan bakat terpendam serta keberanian mereka.
Ia menilai, kompetisi yang ada membuat anak-anak yang dulunya pemalu, mau tidak mau harus menjadi anak yang percaya diri. Terkait pakaian yang dikenakan, Dian mengaku bahwa pihak sekolah dan orang tua bekerja sama dalam menyiapkannya.
“Jadi saya dan wali murid sempat diskusi pakaian daerah apa yang akan dikenakan anak-anak ini. Saya juga mengapresasi kegiatan rutin UMM ini. Bukan hanya lomba Fashion Kids, tapi juga lomba mewarnai, yel-yel dan lainnya. Apalagi dua tahun belakangan ditiadakan karena pandemi,” jelas guru SDN 1 Ampeldento Karangploso itu.
Ia berharap, rentetan lomba ini bisa terus dilanjutkan. Bahkan juga bisa ditambahkan cabang-cabang lain, sehingga lebih semarak. Pun dengan penambahan peserta yang membuat lombanya menjadi lebih seru. (eco/hen)
Load more